Pantauan dari Helikopter: Tanjung Priok, Pelabuhan Besar Dikelilingi Kampung Padat

Pantauan dari Helikopter: Tanjung Priok, Pelabuhan Besar Dikelilingi Kampung Padat

Maikel Jefriando - detikFinance
Kamis, 18 Jun 2015 17:44 WIB
Jakarta - Setelah kemarin Presiden Joko Widodo (Jokowi) kesal karena masih lambatnya waktu bongkar muat (dwelling time) di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, para menteri hingga Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) bergerak.

Pagi ini, Wapres JK, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rayat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Mensesneg Pratikno, dan Gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama (Ahok) memantau Priok pakai helikopter.

Basuki mengatakan, Tanjung Priok sudah tidak ideal karena dikelilingi oleh perkampungan padat. Ini menyebabkan akses ke pelabuhan terbesar di Indonesia ini sangat terbatas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi pagi kami juga melihat dari udara, saya mendampingi Pak Wapres, Mensesneg dan Gubernur DKI untuk melihat perkembangan Jakarta, ini khususnya pelabuhan Tanjung Priok. Ternyata karena crowded (padat) Tanjung Priok itu. Pelabuhan besar yang baru tapi dikelilingi perumahan yang padat sehingga memang aksesnya sangat terbatas," papar Basuki di kantor Wapres, Jakarta, Kamis (18/6/2015).

Melihat hal ini, Basuki memiliki ide atau wacana baru. Yaitu memanfaatkan Kemayoran untuk dijadikan pusat perumahan rakyat. Namun, ide ini harus mengubah masterplan yang sudah disetujui oleh Gubernur DKI Jakarta yang dulu, yaitu Jokowi.

"Mau diubah menjadi pusat perumahan rakyat, sehingga itu memang tanah negara yang akan dipakai untuk rakyat," jelas Basuki.

Lokasi perumahan rakyat ini akan menggunakan lapangan golf yang ada sekarang ini di Kemayoran. Namun ini baru ide saja. Bila terealisasi, pemukiman mewah di kawasan itu tidak akan digusur. Jadi ide ini dilakukan untuk mengatasi kekumuhan di Jakarta.

(dnl/hen)