Ketua Tim Ahli Wakil Presiden, Sofjan Wanandi mengatakan, pihak Jepang dan China harus bersaing menawarkan opsi yang terbaik dalam proyek ini. Persaingan kedua pihak bukan hanya soal penawaran bunga pinjaman proyek, namun juga semua aspek seperti tawaran tingkat kandungan komponen lokal untuk kereta.
"Sudah ada usul-usul yang sangat baik, Jepang mengusulkan lebih tinggi, bisa China compete (bersaing) deh, pokoknya cukup lah, dan Jepang juga murah sekali bunganya 0,5% per tahun selama 40 tahun," kata Sofjan di kantor Wapres, Selasa (14/7/2015)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak, tidak akan keburu saya kira. Masih butuh waktu," kata Sofjan.
Seperti diketahui berdasarkan studi yang sudah ada, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung butuh investasi Rp 67 triliun. Saat ini studi yang sudah ada terkait kereta cepat dilakukan oleh JICA Jepang.
(hen/ang)