Pemakaian listrik selama musim lebaran di Jakarta diperkirakan hanya 2.448,47 megawatt (MW) pada beban terendah di siang hari, dan 3.108,64 MW pada beban puncak di malam hari.
Sementara saat hari normal di, beban puncak listrik di Jakarta adalah sebesar 6.980 MW di siang hari, dan 6.512 MW di malam hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan turunnya beban listrik tersebut, selama 5 hari di masa libur lebaran, ada penghematan Rp 476 miliar. "Itu dengan asumsi rata-rata harga listrik per KWh sebesar Rp 1.230. Dengan daya yang dihemat sebesar 387 juta KWh," tambahnya.
Selain penghematan, dengan prediksi tersebut, menurut Huda, PLN juga menjamin tidak akan ada pemadaman di wilayah Jakarta dan Tangerang selama lebaran.
"Puncak siang maupun malam itu masih di bawah beban normal pada hari biasa. Jadi saya pastikan aman," ungkap Huda.
Huda menuturkan, selain memastikan pasokan listrik ibu kota tetap aman, PLN Disjaya melakukan sejumlah langkah khusus selama musim mudik lebaran.
"Kami tak meliburkan karyawan dan manager area di Jakarta saat tepat Lebaran. Jadi supaya penanganan gangguan bisa dilakukan dengan cepat," katanya.
(dnl/dnl)