Namun, pihak pengembang proyek yaitu PT Citra Waspphutowa mulai mencicil kegiatan konstruksi dengan dana internal perusahaan. Hal ini karena perbankan belum mencairkan dana pinjaman untuk proyek tol sepanjang 21 km ini.
Direktur Utama PT Citra Waspphutowa Tri Agus Priyanto yang ditemui di lokasi proyek di kawasan Jalan Bango Cilandak, mengungkapkan alasannya mencicil konstruksi proyek ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia belajar dari sejumlah proyek pembangunan infrastruktur yang lahannya disusupi warga lantaran mangkrak terlalu lama. Misalnya genangan Waduk Jatigede yang di dalamnya banyak berdiri 'rumah hantu' alias rumah kosong yang sengaja dibangun agar ketika datang masa pekerjaan mereka bisa mendapat dana ganti rugi atas bangunan ilegal.
"Ada juga di terminal 3 Bandara Soekarno Hatta. Ada rumah jadi-jadian yang sengaja dibikin supaya dapat ganti rugi ketika tim penilai ke lokasi. Tanah kosong itu rawan disusupi makanya kita buru-buru lakukan pekerjaan," katanya.
Jalan Tol Desari memiliki panjang 21,5 km. Pembangunan Jalan Tol Desari terbagi menjadi 2 seksi. Seksi I yang saat ini tengah menjadi prioritas memiliki panjang 12 km dan membentang dari mulai Jalan Pangeran Antasari hingga Jalan Sawangan, Depok. Pembebasan lahan untuk seksi I ini baru mencapai 70%.
Seksi I sendiri dibagi menjadi dua paket pembangunan, yakni paket IA Jalan Pangeran Antasari hingga Jalan Brigif sepanjang 5,8 km yang pembebasan lahannya sudah 90% dan paket IB Jalan Brigif hingga Jalan Sawangan sepanjang 6,2 km yang pembebasan lahannya sudah 51%.
Adapun proyek Total target penyelesaian seksi I Antasari-Sawangan ditargetkan selesai Juli 2016.
Sedangkan Seksi II memiliki panjang 9,5 km yang membentang dari Jalan Sawangan hingga Jalan Bojonggede, Kabupaten Bogor yang baru akan dikerjakan 10 tahun mendatang.
(dna/hen)