Menutup perdagangan, Kamis (23/7/2015), IHSG menipis 3,844 poin (0,08%) ke level 4.902,845. Sementara Indeks LQ45 terpangkas 2,803 poin (0,33%) ke level 839,788.
Semalam Wall Street bergerak lesu, jadi sudah 3 hari berturut-turut. Ini didorong oleh laporan kinerja perusahaan yang mengecewakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari ini IHSG diperkirakan masih akan bergerak datar. Minimnya sentimen dari luar negeri membuat pelaku pasar menahan diri dalam bertransaksi.
Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:
- Indeks Nikkei 225 melemah 85,09 poin (0,41%) ke level 20.598,86.
- Indeks Straits Times menipis 0,26 poin (0,01%) ke level 3.356,11.
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
First Asia Capital
Menutup perdagangan, Kamis (23/7/2015), IHSG menipis 3,844 poin (0,08%) ke level 4.902,845. Transaksi investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 142,979 miliar. Perdagangan hari ini berjalan sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 173.429 kali dengan volume 4,12 miliar lembar saham senilai Rp 4,016 triliun. Sebanyak 136 saham naik, 112 turun, dan 105 saham stagnan. Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 13.420 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 13.370 per dolar AS. Pelemahan rupiah membuat tekanan terhadap IHSG. Padahal saham-saham konsumsi dan konstruksi menunjukkan penguatan.
Dari dalam negeri, pemerintah mencoba memberikan stimulus seperti tax holiday yang ditingkatkan hingga 20 tahun. Akan tetapi pemerintah juga meningkatkan bea masuk import berbagai jenis barang terutama barang konsumsi. Hal ini diharapkan akan menurunkan import sehingga penggunaan USD berkurang dan meningkatkan produksi dalam negeri. Akan tetapi hal ini berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang diprediksi masih akan berada di bawah 5%.
Bursa saham Amerika Serikat (AS) jatuh seiring dengan kekecewaan pasar atas kinerja pendapatan dari Caterpillar Inc dan 3M Co. Jatuhnya bursa AS juga dipicu anjloknya harga minyak dan penguatan kurs dollas AS, setelah mendekati rekor tertinggi selama tiga bulan. Turunnya rata-rata pendapatan perusahaan di Amerika yang di bawah ekspektasi menunjukkan pemulihan ekonomi AS belum seperti yang diperkirakan. Ditambah lagi dengan menguatnya mata uang USD membuat produk yang di produksi perusahaan AS menjadi lebih mahal di negara lain.
Pada perdagangan hari ini pelaku pasar cenderung akan menahan diri dalam perdagangan. Pelemahan kurs rupiah dan implementasi kebijakan bea import akan mempengaruhi pasar. Sektor akan berdampak adalah konsumsi yang berbasis import dan perdagangan. IHSG akan tertekan dengan support 4850 dan resisten di 4935.
Oso Securities
Pada perdagangan Kamis (23/7), IHSG kembali bergerak turun ke zona merah. IHSG melemah tipis sebesar 0,08% atau 3,84 poin namun masih mampu ditutup di atas level 4,900 yakni ke level 4,902.85. Aksi profit taking mewarnai perdagangan saham kemarin. Kepercayaan diri para investor untuk bersikap agresif dalam melakukan transaksi masih kurang. Turunnya IHSG seiring dengan melemahnya mayoritas bursa di Asia. Separuh dari indeks sektoral yang menunjukkan penurunan juga menjadi pendukung IHSG terjun ke zona negatif. Sektor MISC industry memimpin pelemahan yakni sebesar 0,63%, kemudian disusul sektor infrastruktur yang turun sebesar 0,52%. Investor asing memcatatkan net sell sebesar Rp 137,94 miliar.
Sementara itu, data menunjukkan seluruh bursa Wall Street memerah di tengah rilisnya data Initial Jobless Claims yang membaik. Bursa AS jatuh tiga hari berturut-turut setelah hasil pendapatan perusahaan yang mengecewakan dan tidak sesuai harapan. Hal ini membuat para investor khawatir terhadap prospek laba AS. Indeks Dow Jones turun sebesar 0,67% ke level 17,731.92, S&P 500 turun 0,57% ke level 2,102.15 dan Nasdaq melemah sebesar 0,49% ke level 5,146.41.
Kami memperkirakan IHSG masih akan bergerak pada fase sideways dengan kecenderungan menguat tipis di tengah kekhawatiran para investor terhadap pasar yang masih belum kondusif dan minimnya sentimen dari dalam maupun luar negeri. Secara teknikal, IHSG masih berada di bawah garis middle Bollinger band dan terlihat indicator Stochastic Oscillator sudah membentuk pola goldencross. IHSG diprediksi akan bergerak pada kisaran 4,850 β 4,945.
(ang/ang)