Prasarana yang dibangun seperti renovasi stasiun, pembangunan jalur kereta tambahan hingga pembangunan dipo kereta. Proyek ini masuk program anggaran tahun jamak atau multiyears.
"Kita alokasikan Rp 2,3 triliun untuk 5 paket pekerjaan," kata Dirjen Perkeretaapian Hermanto Dwiatmoko saat konferensi pers di Kemenhub, Jakarta, Senin (27/7/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"31 Desember 2017 ditargetkan selesai semua. Jika Double double track selesai maka kereta yang masuk dari Jateng dan Jatim nggak masalah saat masuk ke Jakarta. Nanti ada pemisah antara KRL dan kereta jarak jauh," ujarnya.
Selain itu, pemerintah akan membangun dipo kereta baru di daerah Cipinang. Dipo baru dibangunan sebagai akibat pengembangan Stasiun Jatinegara.
Di tempat yang sama, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menilai proyek prasarana perkeretaapian sudah sangat perlu dibangun. Proyek ini sudah diwacanakan sejak tahun 2003 namun baru 1 paket saja yang terealisasi. Ia juga berpesan agar tim Kemenhub bekerja dengan cermat dan efisien.
"Pekerjaan ini inisiasi sejak 10 tahun lalu tapi pelaksanaan enggak selesai. Dengan kontrak ini, ditargetkan bisa selesai tepat waktu. Kualitas juga harus sesuai speck. Bila nanti dalam kontrak, ada revisi harga, harus yang masuk akal. Bangun infrastruktur umum harus maintenance free," ujar Jonan.
(feb/ang)