Setelah mengecek ke kawasan kering di Desa Giritirto, Kecamatan Ngemplak, Boyolali. Pada Pukul 17.45 rombongan Mentan masih melanjutkan agenda kunjungan dan tiba di lokasi pengembangan kebun buah durian integrasi intiplasma hortikultura di Desa karanganyar Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali.
Di lokasi milik Obor Tani tersebut, Mentan meninjau sentra pertanaman durian sebanyak 3.000 pohon di lahan seluas 20 hektar. Sentra ini memberdayakan warga setempat turut menanam durian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mentan sontak mengungkapkan ketertarikannya berkebun durian di lahan pribadi miliknya seluas 100 hektar. "Saya mau buat percontohan pribadi 100 hektar. Bisa bantu sediakan benih dan siapkan lahannya ya pak?" tanya Mentan kepada Pratomo.
Di samping kebun durian, Amran berdecak kagum melihat embung atau penampungan air milik Obor Tani.
"Wah, ini embung bagus sekali. Coba bayangkan, terbukti di sini bisa bikin embung bagus macam ini. Satu embung hanya Rp 300 juta. Ada 1 juta unit embung kita bangun, selesai masalah kemarau," ungkap Mentan.
Pratomo menjelaskan, embung yang dibangun sejak 4 tahun lalu tersebut merogoh kocek Rp 300 juta dengan debit 3200 m3 dan kedalaman 3 meter.
Embung tersebut terlihat masih penuh air dengan luas 1000m2. Embung terletak di lokasi yang cukup jauh dari lahan sawah namun dekat dengan kebun durian. Embung dibangun dengan konstruksi semen hanya di pinggirannya, sementara cekungan tanah beralaskan terpal.
(hen/hen)