Perlambatan ekonomi yang tengah terjadi di Indonesia ternyata tak menyurutkan minat pemilik modal untuk terus menambah investasinya di tanah air.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengungkapkan, ada investor asal Jepang yang berencana membangun 3 pabrik baru di Indonesia.
Investor tersebut adalah Yazaki Corporation, sebuah perusahaan asal jepang yang memproduksi wire harnes atau kabel untuk komponen otomotif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, Yazaki Grup telah memiliki 7 pabrik yang produknya sebagian besar dipasok untuk kebutuhan komponen kendaraan yang diproduksi di dalam negeri seperti Grup Usaha Astra. Sementara sisanya di ekpor ke sejumlah negara lain di Asia dan Asia Tenggara.
Dari 7 pabrik yang sudah ada di Indonesia tersebut, Yazaki Grup telah mempekerjakan sedikitnya 26.000 karyawan.
"Dengan penambahan tiga pabrik ini, tenaga kerja yang bakal terserap diperkirakan sekitar 10.000 karyawan lagi," sambung dia.
Bukan hanya menyerap tenaga kerja lokal, perusahaan asal Jepang ini juga menyerap banyak komponen lokal sebagai bahan baku produk yang dihasilkannya.
"Sembilan puluh persen lokal. Ini patut diapresiasi," ungkap dia.
Untuk merealisasikan rencana investasi tersebut, Yazaki Grup akan menggelontorkan investasi sekitar US$ 120 juta atau Rp 1,56 triliun.
Dengan penambahan investasi ini, Indonesia akan menjadi basis produksi wire harnes yang dihasilkan Yazaki Grup untuk dipasok ke sejumlah negara di Asia Tenggara.
Dipilihnya Indonesia sebagai basis produksi, lanjut Franky, karena Yazaki Grup melihat Indonesia adalah negara yang paling kuat menghadapi gempuran pelemahan ekonomi global yang melanda seluruh dunia.
"Di situ saya lihat Indonesia masih sebagai negara yang menarik menjadi negara tujuan investasi di tengah perlambatan ekonomi global. Karena kalau melihat Malaysia dan beberapa negara lain, Indonesia masih lebih baik pertumbuhan ekonominya," tandas dia.
Sekadar informasi, Yazaki Grup saat ini memiliki pabrik di tujuh lokasi di Indonesia yaitu Tangerang, Subang, Kabupaten Semarang, Kota Semarang, Jepara, Mojokerto, dan Pasuruan.
(dna/drk)