Pemerintah menyambut baik rencana ini karena proyeknya tidak melibatkan dana pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Dulu konsepnya pembangunan bersama pemerintah pakai APBN. Kalau pakai APBN memang belum ada agenda itu. Kalau swasta yang membangun atau pihak luar menguntungkan ekonomi, nggak masalah," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Andrinof Chaniago usai bertemu Pihak China di bawah koordinasi National Development and Reform Commission (NDRC) di Kantor Bappenas, Jakarta, Selasa (11/8/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka nggak minta jaminan," ujarnya.
Proyek high-speed railways (HRS) ini akan membentang 150 km menghubungkan dua kota besar tersebut. China menyatakan siap groundbreaking pada September 2015 dan rampung 2018.
Dengan kecepatan maksimal 350 km/jam, kereta cepat ini akan membawa penumpang dari Bandung ke Jakarta maupun sebaliknya hanya dalam waktu 30-40 menit saja.
(ang/dnl)