Ternyata, Ahok datang lebih awal. Setelah Ahok, Rizal Ramli menyusul tiba di kantornya 15 menit kemudian. Hadir pula pada pertemuan ini, Menteri Pariwisata Arief Yahya.
Saat membuka rapat, Rizal menjelaskan pertemuan kali ini ingin membahas pengembangan pariwisata di DKI Jakarta. Salah satunya, Rizal Ramli ingin merancang image Jakarta seperti kota wisata seperti yang dilakukan oleh Singapura hingga Maldives.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain image, Rizal Ramli ingin menjadikan Jakata sebagai pusat pengembangan wisata budaya hingga kuliner.
"Jakarta kita sepakat untuk business tourism, art tourism, dan culinary tourism. Orang datang ke Jakarta untuk bisnis satu dua hari, nah ada pilihan tourism singkat. Presiden sangat mendukung pengembangan wisata maritim di Kepulauan Seribu," ujarnya.
Untuk mendukung program pegembangan pariwisata di Jakarta, pemerintah pusat akan membangun infrastruktur pendukung seperti penyediaan pasokan listrik di Kepulauan Seribu, Jakarta. Selain itu, pemerintah juga merencanakan pembangunan pulabuhan kapal pesiar.
"Kami juga ingin bangun pelabuhan lebih besar supaya bisa didarati kapal lebih besar hingga yatch. Kita lanjutkan dengan task force, konkrit akan bangun berapa besar, budget-nya berapa.," ujarnya.
Pertemuan tersebut, Rizal membahas rencana pengembangan Jakarta memiliki image sebagai kota wisata dunia seperti Singapura dan Maldives.
"Salah satu yang kita ingin, harus jelas branding-nya apa. Kalau kita ke Maldives, jelas wisata maritim. Kalau orang ke Singapura, di kepala orang langsung terpikir belanja atau wisata medical. Jakarta branding-nya adalah business tourism," tutupnya.
(feb/rrd)