Jokowi Sebut Konflik Korsel dan Korut Bikin Ekonomi Dunia Bergejolak

Jokowi Sebut Konflik Korsel dan Korut Bikin Ekonomi Dunia Bergejolak

Maikel Jefriando - detikFinance
Senin, 24 Agu 2015 18:38 WIB
Bogor - Perekonomian global masih menunjukan kondisi yang tidak menggembirakan. Perlambatan ekonomi dihadapi oleh berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut, banyak faktor membuat ekonomi dunia melambat. Mulai dari krisis Yunani, pelemahan yuan yang disengaja, hingga konflik antara Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel).

"Baik karena krisis Yunani beberapa bulan lalu, baik karena (rencana) kenaikan suku bunga di AS, baik karena depresiasi yuan di China, dan sehari dua hari ini berpengaruh terhadap ekonomi karena ramainya Korsel dan Korut," kata Jokowi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi mengungkapkan hal tersebut ‎dalam pertemuan dengan Gubernur, Kepala Kepolisian Daerah, dan Kepala Kejaksaan Tinggi seluruh Indonesia‎ di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (24/8/2015)

"Semua kita tahu bahwa ada perlambatan ekonomi yang kita alami, tetapi perlu saya tekanan tidak hanya negara kita yang mengalami. Hampir semua negara mengalami perlambatan ekonomi yang lebih berat dari kita, negara-negara di dekat kita, tetangga kita mengalami," ujarnya.

Menurut Jokowi, solusi dari persoalan ini harus datang dari berbagai‎ lini. Tidak hanya pemerintah pusat, namun juga dari pemerintahan daerah.

"Hal tersebut perlu diantisipasi bersama, semuanya harus mempunyai pemikiran bersama, dan kepatuhan terhadap garis yang akan kita sampaikan, apa yang harus kita lakukan. Jangan sampai kita sudah berikan garis, ada yang masih di luar garis," tukasnya.

Seperti diketahui, akhir pekan lalu militer Korut menembakkan proyektil ke arah pengeras suara di perbatasan Korsel yang memberikan siaran anti-Korut.

Setelah itu, Korsel membalas dengan melancarkan 10 peluru artileri ke wilayah Korut. Ketegangan antara kedua negara di Semenanjung Korea ini semakin meningkat.

Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam dua serangan tersebut. Pengeras suara yang jadi sasaran pun tidak hancur.

(ang/hen)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads