"Batal hari ini, ternyata macam-macam berkembang," kata Menko Perekonomian Darmin Nasution di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Senin (31/8/2015).
Penundaan karena adanya perwakilan khusus dari Pemerintah Jepang dan China yang menemui pemerintah. Hal ini membuat proses pembahasan menjadi tertunda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Darmin menjelaskan hari ini hanya dilangsungkan rapat eselon 1 antar kementerian yang terlibat di dalam tim penilai kereta cepat. Tim eselon 1 ini mendengar dan menilai hasil analisa dari konsultan Boston Consulting Group, Amerika Serikat yang melakukan penilaian dari proposal China dan Jepang.
"Gini deh, tentu iya tapi saya akan jelaskan jangan sekarang. Kita laporan setelah rapat eselon 1 dengan mereka. Baru laporkan ke menteri masing-masing. Jangan ujug-ujug undang menteri. Lusa atau Rabu kita undang menteri," sebutnya.
Selanjutnya, para menteri yang tergabung di dalam tim penilai akan menggelar pada Rabu besok. Tim akan memutuskan proposal rekomendasi yang diajukan oleh Jepang dan China, sebelum dibawa ke Presiden Jokowi untuk mendapatkan keputusan final.
"Rabu lusa akan rapat antar menteri," jelasnya.
Di tempat yang sama, Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto Dwiatmoko menjelaskan pihaknya belum dapat berkomentar banyak. Setelah pertemuan tadi, ia akan menggelar rapat bersama internal Kemenhub.
"Kita rapatkan dulu," ujarnya.
(feb/hen)