Pembangunan rel kereta di Indonesia masih banyak menyisakan pekerjaan rumah (PR) bagi pemerintahan Presiden Jokowi. Pulau Jawa yang paling maju dibandingkan pulau lainnya dalam hal jaringan perkeretaapian justru masih banyak PR yang belum tuntas.
Pemerintah memang telah menyelesaikan pembangunan rel ganda lintas utara Cirebon-Surabaya sepanjang 727 Kilometer (Km). Namun pemerintah masih memiliki pekerjaan rumah untuk membangun jalur kereta ganda lintas selatan Jawa yang tersisa sepanjang 431 Km.
Proyek ini diperkirakan senilai Rp 12 triliun dari APBN, namun hingga kini belum dimulai. Anggaran double track lintas selatan Jawa ini hanya 13% dari rencana alokasi dana proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang ditaksir sekitar Rp 78-87 triliun yang rencananya tak akan pakai dana APBN.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proyek double track lintas selatan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) baru menyelesaikan pembangunan pada ruas Prupuk-Purwokerto sepanjang 56 Km dan Kutoarjo-Solo sepanjang 123 Km.
Ruas yang belum tersambung ialah rute Cirebon-Prupuk (74 Km), Purwokerto-Kroya (28 Km), Kroya-Kutoarjo (76 Km), Solo-Madiun (97 Km) dan Madiun-Surabaya (156 Km).
"Kalau yang lintas utara sudah tersambung semua," sebutnya.
Pada 3 September 2014, jalur ganda atau double track kereta api (KA) di lintas utara Jawa, dari Cirebon hingga Surabaya resmi tersambung. Secara total panjang jalur ini mencapai 727 Km menghabiskan dana Rp 9,8 triliun.
(feb/hen)