Ahok Groundbreaking LRT Jakarta Januari 2016

Ahok Groundbreaking LRT Jakarta Januari 2016

Ayunda Windyastuti Savitri - detikFinance
Rabu, 09 Sep 2015 13:13 WIB
Foto: Rachman/detikFoto
Jakarta -

Penggalian fondasi bangunan pertama (groundbreaking) proyek Light Rail Transit (LRT) untuk Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) mulai dilakukan hari ini. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar proyek tersebut tidak ditunda lagi.

Proyek LRT yang diresmikan hari ini dikerjakan oleh konsorsium pimpinan PT Adhi Karya Tbk (ADHI). Sementara Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) akan menggarap LRT khusus di Jakarta.

Ahok sepakat dengan Jokowi untuk tidak menunda pembangunan LRT. Maka dari itu, Ahok akan segera melelang proyek ini supaya bisa dimulai awal tahun depan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang DKI kita mau lelang. Pencanangan mungkin September ini, termasuk untuk yang bangun Wisma Atlet (di Kemayoran, Jakarta Pusat). Itu berarti Januari groundbreaking," kata Ahok usai groundbreaking LRT rute Cibubur-Dukuh Atas di TMII, Jakarta Timur, Rabu (9/9/2015).

Diceritakan Ahok, sejak awal kemimpinan dengan Jokowi di Ibu Kota Indonesia pada 2012 lalu, mereka ingin membangun transportasi massal berbasis rel. Saat itu muncul rencana pembangunan proyek monorel.

Namun di tengah jalan, proyek tersebut mangkrak hingga sekarang. Akhirnya, Jokowi dan Ahok putar otak lagi hingga menyetujui pembangunan proyek LRT.

"Makanya sekarang beruntung. Pak Jokowi sudah ke sana (Istana Negara). Kita sudah rapat beberapa kali dan sudah ketemu formulanya. Nah, saya kira sudah cocok," terangnya.

Pembangunan LRT ini merupakan proyek gabungan antara pemerintah pusat dan daerah. Dengan dana APBN dan APBD yang diberi kepada PT Jakarta Propertindo (PT Jakpro), pembangunan rel kereta dilakukan secara bersama.

"Relnya itu pemda sama negara yang bangun. Nanti yang keretanya, baru dilelang. Begitu juga dengan operasionalnya, dilelang. Jadi kira-kira itu 30% (pemerintah pusat) lah, kita tanggung 70%," kata Ahok.

Mantan Bupati Belitung Timur ini mengaku tidak masalah jika rute LRT yang dibangun bersama pemerintah pusat bakal bersinggungan dengan yang dibangun oleh Pemprov. Sebab jika semuanya sudah rampung maka hasil pekerjaan Pemprov otomatis juga menjadi milik pemerintah atau negara.

"Bersinggungan nggak masalah, jadi kita bangun saja. Dia bisa bangun sampai Jakarta juga karena semua yang dibangun kan jadi punya pemerintah. Jadi nggak mungkin berantem, nggak mungkin ribut," lanjutnya.

"Mau dia macet pun, sesuai harga appraisal jadi kita boleh beli (dari) pemerintah. Jadi sudah nggak ada lagi kayak dulu (sengketa tiang monorel), sudah harga appraisal. Monorel maunya jual di atas appraisal, nggak bisa kan," tutup Ahok.

Dalam sambutan peresmian proyek LRT di Jalan Raya Taman Mini 1, Jakarta Timur hari ini Jokowi menilai Indonesia masih tertinggal dalam pembangunan infrastruktur transportasi massal. Oleh karenanya, dia meminta agar proyek LRT dipercepat karena sudah tertunda sekian tahun sejak wacana awal pada 2012 lalu.

Seperti diketahui, pada 2 September lalu Jokowi telah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) tentang LRT. Sehingga dalam waktu 6 hari proyek LRT sudah bisa dimulai.

(ang/hen)

Hide Ads