Meski demikian Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa optimistis kemiskinan akan menurun pada target yang sudah ditentukan tahun 2019.
Hal itu dikatakannya usai acara launching Desa Sejahtera Mandiri di Desa Ngrawan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Intervensi penanganan fakir miskin, itu dilakukan 19 kementerian lembaga. Ada kementerian-kementerian yang memiliki signifikansi untuk bisa mereduksi angka kemiskinan," kata Khofifah, Senin (21/9/2015).
Khofifah menegaskan, dari target penurunan 3-4% di tahun 2019 itu pihaknya akan berkontribusi sebanyak 1%. Perkiraan itu diperoleh setelah melakukan koordinasi dan perhitungan dengan kementerian lainnya.
"Kemensos bisa kontribusi 1%, Kementrian Pertanian kontribusi 1,5%. Kementrian Kelautan dan Perikanan 0,5%. Sedangkan 1% lainnya berbagai kementerian lembaga salah satunya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat karena kondisi infrastruktur sangat penting misal waduk, irigasi teknis, bahan baku timah. Sudah hitung kalau penurunan 4%, kementerian sosial Insya Allah optimis 1%," terangnya.
Salah satu program yang bisa mengurangi angka kemiskinan dari Kemensos yang bekerjasama dengan 14 perguruan tinggi se-Indonesia yaitu Desa Sejahtera Mandiri. Dalam program tersebut ditargetkan akan terbentuk kemandirian dalam lima tahun.
"Penerima PKH (Program Keluarga Harapan) pada tahun ketiga, maksimal mereka sudah dapat intervensi Rutilahu, tahun keempat maksimal mereka sudah dapat intervensi Kube, tahun kelima sudah siap mandiri, tahun keenam akan diwisuda sebagai keluarga mandiri. Kalau basis keluarga target 5 tahun, tahun keenam wisuda keluarga sejahtera," tandas Khofifah.
Diketahui dalam laporan BPS yang menyebutkan kenaikan jumlah warga miskin di Indonesia, diperkirakan jumlahnya bertambah sekitar 310 ribu jiwa dari Maret 2014 hingga Maret 2015. Jumlah warga miskin terbanyak tercatat berada di Jawa yaitu mencapai 15,45 juta orang.
(alg/hen)