"Ini ada transplanter, combine harvester, traktor roda empat, dan transplanter. Alat olah tanah, alat tanam dan alat panen otomatis," jelas Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan), Gatot Irianto kepada detikFinance di Desa Palu, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, Sabtu (17/10/2015).
Menurut Gatot, mekanisasi atau penggunaan alat-alat modern untuk bertani di Kabupaten Ogan Ilir bukan hal baru namun penggunaan sebelumnya belum optimal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan menggunakan alat pertanian modern tersebut, Gatot menyebut petani bisa hemat waktu, hemat tenaga dan hemat biaya. Selain itu, produktivitas pertanian bisa meningkat.
"Satu petani menggarap 2 hektar. Ini akan lebih produktif kalau galengan (saluran air) bisa mereka satukan. Kalau satu kan nggak pakai berhenti, bisa maju terus airnya," tuturnya.
Pada hari ini, Wapres JK mendatangi lokasi tanam serempak di Ogan Ilir JK tampak didampingi Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Komunikasi Rudiantara, jajaran eselon I Kementerian Pertanian, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Srie Agustun, serta Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti. Selain mengikuti acara tanam, JK juga menyerahkan secara simbolis pertalatan pertanian modern kepada petani.
Berikut bantuan alat mesin pertanian dan pendanaan yang diberikan Kementan kepada petani di Sumsel:
- Transplanter 1.288 unit
- Combine harvester kecil 191 unit
- Cultivator 190 unit
- Power trasher 127 unit
- Vertical dryer 29 unit
- Traktor roda dua 2.129 unit.
- Traktor roda empat 133 unit
- Bantuan pembangunan rumah UPPO dan Biogas Rp7,45 miliar
- Bantuan saprodi benih Rp 42,3 miliar