Survei Pelanggan PLN: Sebulan Bayar Listrik Rp 80 Ribu, Rokok Rp 143 Ribu

Survei Pelanggan PLN: Sebulan Bayar Listrik Rp 80 Ribu, Rokok Rp 143 Ribu

Rista Rama Dhany - detikFinance
Jumat, 23 Okt 2015 15:13 WIB
Jakarta - Pemerintah ingin, mulai tahun depan subsidi listrik tepat sasaran. Hanya keluarga miskin yang boleh menikmati subsidi listrik.

Hal itu sejalan dengan dipangkasnya dana subsidi listrik tahun depan, dari Rp 66 triliun menjadi Rp 37,31 triliun.

Salah satu alasannya, karena saat ini terdapat 23 juta pelanggan PLN, khususnya golongan listrik 450 volt ampere (VA) dan 900 VA, tidak berhak menikmati subsidi listrik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini berdasarkan data PT PLN (Persero), yang dilakukan 6 perguruan tinggi di Jawa-Bali. Kajian tersebut terkait kemampuan bayar dan dampak kenaikan tarif listrik pelanggan 450 VA dan 900 VA. Data ini didapat detikFinance, Jumat (23/10/2015).

Berdasarkan data tersebut, para pelanggan PLN golongan 450 VA dan 900 VA, dalam sebulan lebih banyak menghabiskan uang untuk merokok dibandingkan membayar listrik.

Berikut datanya:

Pelanggan Rumah Tangga 450 VA, biaya per bulannya dihabiskan untuk:

  • Pengeluaran listrik Rp 34.316
  • Tembakau Rp 145.627
  • Rekening telepon Rp 30.011
  • Pulsa HP Rp 39.412
  • Pengeluaran total Rp 1.645.251
Pelanggan Rumah Tangga 900 VA biaya per bulannya dihabiskan untuk:

  • Pengeluaran listrik Rp 80.760
  • Tembakau Rp 143.193
  • Rekening telepon Rp 142.116
  • Pulsa HP Rp 138.907
  • Pengeluaran total Rp 2.750.002
Dalam data itu disebutkan, pelanggan 450 VA ternyata lebih banyak mengeluarkan biaya untuk beli rokok dibandingkan bayar listrik.

Sedangkan untuk pelanggan 900 VA lebih banyak mengeluarkan biaya membeli rokok, telpon dan pulsa HP daripada bayar listrik.

(rrd/dnl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads