"Memang agak susah tumbuhnya, sudah babak belur duluan sama ojek online yang modal besar pakai promo. Tapi masih jalan sampai sekarang, kita tetap eksis," kata Ketua Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI jakarta, Shafruhan Sinungan, saat dihubungi detikFinance, Kamis (24/12/2015).
Sharuhan yang menjadi salah satu pencetus di balik aplikasi bajaj online di Jakarta ini menyebut, modal yang tak sebesar ojek online membuat pihaknya sulit berkembang secara cepat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Shafruhan, pihaknya berkomitmen mempertahankan bajaj online meski saingannya, ojek online dan angkutan plat hitam lainnya, terus mengandalkan menggunakan tarif promo.
"Awal start kita masih 200 bajaj yang bergabung. Sekarang saya tidak tahu berapa pastinya, kita usahakan tambah terus jumlah armada yang bergabung meski kita modal tak sebesar mereka. Kami malah targetkan bisa tambah sampai 7.000 armada," tutupnya.
(dnl/dnl)