Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menerima dua usulan pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II yakni jalan tol baru di sisi selatan tol yang sudah ada dan jalan tol eleveted (layang) atau di atas jalan tol yang sudah ada.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Hediyanto W Husaini mengatakan dari dua usulan yang diajukan tersebut, Jalan Tol Eleveted dipandang sebagai usulan yang paling mungkin direalisasikan.
"Terutama yang paling memungkinkan dilakukan adalah yang eleveted. Karena tidak membutuhkan pembebasan lahan yang terlalu banyak," ujar dia ditemui di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (8/1/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pembebasan lahan paling hanya untuk akses ramp (gerbang tol) saja di sisi kanan dan kirinya. Jadi nggak terlalu banyak," tuturnya.
Pertimbangan lainnya, sambung dia, adalah kawasan di stol Jakarta-Cikampek kebanyakan adalah kawasan yang sudah padat dengan pemukiman dan kawasan industri sehingga bukan perkara mudah untuk membebaskannya.
"Di samping Jakarta-Cikampek itu kan sudah develop (berkembang). Lahannya bukan lahan virgin (lahan perawan yang belum dikembangkan). Jadi mungkin agak susah kalau mau yang pakai pembebasan lahan," sambung dia.
Dengan minimnya proses pembebasan lahan, maka proses pekerjaan akan lebih cepat mengingat kebutuhan akan penambahan ruas jalan tol tersebut sudah semakin mendekat.
"Kalau sudah OK (disetujui) kan yang paling cepat bisa dikerjakan. Kalau masih harus membebaskan lahan mungkin terlalu lama," pungkas dia.
(dna/hns)