"Tarifnya Rp 200.000 di 2019," kata Direktur Pengembangan TOD, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Dwi Windarto, Rabu (13/1/2016).
Tarif tersebut tentunya bisa lebih murah bila penumpang berangkat dari Stasiun Halim Perdanakusuma (stasiun keberangkatan), dan turun di Stasiun Karawang atau Stasiun Walini. KCIC sebagai pengembang akan membangun 4 stasiun yakni Halim, Karawang, Walini dan. Tegalluar (dekat Gedebage).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keretanya juga ada 2 tipe yakni yang langsung (Halim-Tegalluar) dan berhenti di setiap stasiun," sebutnya.
Untuk mendukung pergerakan penumpang dari atau ke stasiun, Dwi mengaku pentingnya pengembangan jaringan kereta cepat yang terkoneksi dengan jaringan public transport di kota seperti Light Rail Transit (LRT) di Tegalluar dan Halim, sedangkan titik stasiun di Walini dan Karawang akan dibangun jaringan bus.
"Keberhasilan kereta cepat itu konektivitas Jakarta-Bandung. Di Jakarta, LRT dibangun bantu connectivity di Jakarta (Stasiun Halim) dan Pemkot Bandung juga berencana bangun LRT," ujarnya.
(feb/hns)