Sanksi Dicabut, Iran Beli 114 Pesawat Airbus Senilai Rp 140 T

Sanksi Dicabut, Iran Beli 114 Pesawat Airbus Senilai Rp 140 T

Feby Dwi Sutianto - detikFinance
Selasa, 19 Jan 2016 07:04 WIB
Foto: Reuters
Paris -

Sanksi internasional terhadap Iran, termasuk ekonomi telah dicabut. Iran kini bisa langsung tancap gas untuk mengejar ketertinggalan di bidang pembangunan, termasuk sektor transportasi. Pasca pembukaan sanksi Iran, produsen pesawat asal Eropa yakni Airbus akan kebanjiran order dari Iran.

Iran melalui Menteri Perhubungannya, Abbas Akhooni berbicara kepada Tasnim News Agency seperti dikutip Reuters, Selasa (18/1/2016), berencana membeli 114 unit pesawat jet komersial. Pembelian ini diproyeksi bernilai US$ 10 miliar atau sekitar Rp 140 triliun (asumsi US$ 1 = Rp 14.000). Namun tak dirinci jenis Airbus apa yang akan dipilih.

Komitmen ekspansi di segala sektor pasca penghapusan sanksi dibenarkan oleh Presiden Iran, Hassan Rouhani.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Langkah Iran dalam sektor ekonomi sekarang sudah terbebas dari sanksi. Ini waktunya untu membangun dan tumbuh," cuit Rouhani dalam akun twitter-nya.

Sementara itu, Airbus belum melakukan pembicaraan lebih jauh terkait rencana pembelian oleh Iran. Airbus masih memandang Iran sebagai negara yang memiliki ketidakstabilan yang tinggi, seperti persoalan pinjaman, sistem hukum yang tradisional, korupsi, dan sektor tenaga kerja yang kaku.

Meski kondisi itu masih membayang-bayangi namun Airbus menilai adanya potensi yang jauh lebih besar, khususnya pada bisnis transportasi udara. Jumlah penduduk Iran mencapai 80 juta orang dan pengeluaran penduduk Iran hingga US$ 400 miliar per tahun bisa menjadi daya tarik.

Iran juga akan memperoleh aliran dana US$ 100 miliar yang diblokir saat menjalani sanksi internasional. Belum lagi tambahan pendapatan dari ekspor minyak yang meningkat karena Iran selama ini tidak bisa leluasa menjual minyak karena sanksi. Padahal, Iran termasuk negara penghasil minyak terbesar di dunia.

Presiden Iran juga akan mengincar investasi asing antara US$ 30 miliar sampai US$ 50 miliar dalam 5 tahun ke depan. Investasi ini dinilai bisa menjadi penggerak ekonomi di dalam negeri Iran. Pertumbuhan ekonomi yang saat ini berkisar 0%, diproyeksi bisa melompat hingga 8% dalam beberapa tahun ke depan. Dengan daya beli tinggi dan kucuran dana yang selama ini dibekukan serta gairah ekonomi, Iran bisa membeli armada baru yang efisien untuk mendukung naiknya mobilitas orang lokal dan asing di Iran.

(feb/dnl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads