Karena 'Testimoni', Minat Investasi China di RI Melonjak 1.564%

Karena 'Testimoni', Minat Investasi China di RI Melonjak 1.564%

Muhammad Idris - detikFinance
Rabu, 03 Feb 2016 16:47 WIB
Foto: Muhammad Idris
Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) baru saja merilis data komitmen investasi sepanjang Januari 2016. Yang menarik, China jadi negara kedua dengan nilai komitmen investasi terbesar setelah Singapura. Pertumbuhan investasinya di Januari 2016 tumbuh hingga 1.564%.

Deputi Bidang Pengendalian dan Pelaksanaan Penanaman Modal, Azhar Lubis menyebut, faktor testimoni atau informasi kesuksesan berinvestasi yang menyebar dari mulut ke mulut antar investor China, jadi alasan minat investasi dari negeri Tirai Bambu ini melonjak tajam.

"Semakin ke sini semakin banyak success story, bahwa ternyata Indonesia nggak susah. Awal investor datang kan how to do business, akhirnya ke sini-sini sudah tahu bebaskan lahan, sudah tahu layanan izin 3 jam, urus IMB, sudah tahu ada BKPM," ungkap Azhar, saat ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu (3/2/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Azhar, perilaku ini berbeda dengan investor Jepang dan Korea Selatan yang masing-masing minat investasinya hanya tumbuh 30% dan 318%. Dari sisi porsi total investasi pun, Jepang hanya menyumbang 1%, sementara Korea Selatan 2%, jauh di bawah China sebesar 23%.

"Jadi jangan bandingkan sama Jepang dan Korea Selatan yang sudah 40-an tahun. Kalau China kan baru mulai 5 tahunan, akhirnya semakin banyak investor China yang tahu dengan adanya success story," ujarnya.

Dia melanjutkan, pihaknya pun saat ini juga gencar melakukan promosi lewat testimoni. Saat promosi ke China, BKPM akan mengikutsertakan pengusaha China yang sukses berbisnis di Indonesia.

"Biasanya investor lebih percaya kalau yang ngomong investor sendiri, bukan dari kita. Makanya kalau ke luar negeri, kayak China yah kita bawa pengusaha China ke sana buat testimoni pakai Bahasa China tentang success story mereka. Kalau yang ngomong sesama pengusaha kan riil," tutupnya.

Sebagai informasi, sepanjang Januari nilai komitmen investasi China sebesar US$ 1,81 miliar atau menyumbang 23% dari total minat investasi yang masuk, dengan pertumbuhan 1.564% dibanding Januari tahun lalu. Sementara Singapura di posisi pertama menyatakan minat investasi US$ 7,5 miliar atau tumbuh 413%. (wdl/wdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads