Lahan Proyek Kereta Bandara Soekarno-Hatta Belum Beres 100%

Lahan Proyek Kereta Bandara Soekarno-Hatta Belum Beres 100%

Dana Aditiasari - detikFinance
Rabu, 13 Apr 2016 12:44 WIB
Foto: Lokasi Stasiun Kereta Bandara Soetta/Detik
Jakarta - Pengembangan jaringan kereta bandara yang menghubungkan Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) di Tangerang dan Stasiun Sudirman Baru di Jakarta Pusat ditargetkan selesai Maret 2017. Namun, proses tersebut berpotensi mundur bila permasalahan lahan belum selesai.

Saat ini, pengembang kereta bandara masih melakukan proses pembayaran dan verifikasi dokumen. Alasannya, ada persoalan lahan yang dibawa ke pengadilan.

"Saat ini lahan sebenarnya sudah selesai. Tinggal menuntaskan administrasinya saja," ujar Direktur utama PT Angkasa Pura II, Budi Karya Sumadi ditemui usai menghadiri perayaan HUT Kementerian BUMN ke 18 di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (13/4/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Proses administrasi yang dimaksud adalah pembayaran dana ganti rugi lahan dari Pengadilan ke warga pemilik lahan.

"Kalau itu (pembayaran ganti rugi) kan konsinyasi (ditipkan ke pengadilan), konsinyasi kan uang sudah disampaikan ke pengadilan tinggal pengadilan untuk menyelesaikan pihak-pihak itu," kata Budi.

Perlu diketahui, dalam Undang-undang 2 tahun 2012 tentang pemanfaatan lahan untuk kepentingan pembangunan, diamanatkan bahwa proses pembebasan lahan dapat dilakukan lebih cepat maksimal 2 tahun.

Kunci percepatan proses pembebasan lahan ini ada pada proses pembayaran ganti rugi yang dapat dikonsinyasikan alias dititipkan ke pengadilan bila tidak diperoleh titik temu antara masyarakat pemilik lahan dan pemerintah sebagai pemilik proyek.

Begitu uang ganti rugi dititipkan ke Pengadilan, hak atas tanah yang akan dibebaskan telah hilang dan beralih ke pemilik proyek. Sehingga proyek pembangunan jalan tol bisa segera berjalan seketika uang pembebasan lahan sudah dititipkan ke pengadilan.

Meski demikian, Budi menargetkan proyek Kereta Bandara bisa rampung Maret 2017.

"Taget penyelesaian segera sehingga konstruksi kereta bandara bisa selesai Maret 2017 bersamaan dengan pengoperasian penuh Terminal 3 Ultimate Bandara Soeta," tegas Budi Karya.

Menurut catatan AP II, pekerjaan fisik pengembangan jaringan kereta bandara ini terus menunjukkan perkembangan yang positif. Pekerjaan fisik telah mencapai 20%.

Pekerjaan proyek kereta bandara dikerjakan oleh PT Railink, yang merupakan anak usaha patungan dari PT KAI dan AP II. Total panjang lintasan kereta bandara ini mencapai 36,3 km. Jaringan kereta nantinya menghubungkan Terminal 3 Ultimate Bandara Soeta dengan Stasiun Sudirman Baru.

Dari 36,3 km tersebut, sekitar 12,1 km dari Stasiun Batu Ceper-Airport Railway Station (ARS) di Bandara Soetta merupakan ruas baru yang akan dibangun.

Saat beroperasi nanti, Stasiun Bandara Soetta-Stasiun Manggarai ditempuh dalam waktu 56 menit. Setiap hari, Railink akan mengoperasikan 124 perjalanan dengan 10 rangkaian.

Satu rangkaian terdiri dari 6-10 kereta. Per hari, Kereta Bandara Soetta ditargetkan bisa membawa 13.000 penumpang dari atau ke Bandara Soetta. (dna/feb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads