Ketua Dewan Bawang Nasional, Sunarto Atmo Tarnoyo, mengungkapkan impor bawang merah saat masuk panen raya, akan membuat harga bawang di tingkat jatuh. Dampaknya, bisa membuat petani kapok untuk kembali menanam bawang merah.
"Importasi bawang merah dipastikan akan mendistorsi mekanisme stabilisasi harga, dan menyebabkan harga jual bawang merah di tingkat petani terjun bebas di bawah harga pokok produksi," ujar Sunarto, kepada detikFinance, Jumat (27/5/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, kata Sunarto, harga bawang bawang yang anjlok juga akan merembet pada luasan tanam yang menyusut. Kondisi ini terjadi lantaran banyak petani yang khawatir menanam bawang kerena sewaktu-waktu pemerintah kembali membuka impor.
"Dampak lain dari kebijakan, yakni kontraproduktif dengan kebijakan pemerintah untuk meningkatkan produksi melalui perluasan dan penambahan kawasan produksi bawang merah. Artinya dana APBN/APBD yang dikeluarkan pemerintah untuk kegiatan-kegiatan tersebut akan sia-sia," jelasnya.
Dia mengungkapkan, harga pembelian di tingkat petani sudah berada turun hingga Rp 12.000-16.000/kg.
"Saat ini harga pembelian di tingkat petani sudah berkisar pada angka 12-16 ribu/kg. Seharusnya pemerintah menunggu hasil akhir stabilisasi yang pada awalnya digagas dan diusulkan pemerintah," tutupnya. (wdl/wdl)