"Sebelum akhir 2019 transformasikan jadi super holding," kata Rini di acara buka bersama Menteri BUMN dan Pemred di Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (22/6/2016).
Arah pembentukan holding tersebut, jelas Rini, hampir menyerupai dengan super holding milik Malaysia, Khazanah atau Singapura, Temasek. Di mana semua pengelolaannya dilakukan oleh kalangan profesional, bukan lagi PNS di bawah kementerian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diungkapkan Rini, sebelum merealisasikan super holding tersebut, dirinya kini berfokus merampungkan pembentukan 5 holding BUMN yang sudah direncanakan.
"Ada 5 perusahaan holding yakni keuangan, infrastruktur, pertambangan, energi, dan satu lagi holding perumahan. Tujuan holding supaya bisa tumbuh lebih cepat, dengan holding bisa cari pendanaan yang lebih luas," ungkapnya. (feb/feb)