"Papua dapat perintah dadakan harus groundbreaking di semester II 2016 tapi kelihatannya nggak jadi digroundbreaking mungkin tahun depan," ujar Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Prasetyo Buditjahjono dalam buka bersama dengan media, di Hotel Milenium Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (30/6/2016).
Namun ia tidak mengetahui alasan pembatalan groundbreaking tersebut. Alasannya, pembatalan telah diputus dalam rapat terbatas (ratas) yang dipimpin oleh Presiden Jokowi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menambahkan bahwa pembangunan rel kereta baru di Papua harus memperhatikan beberapa kriteria, seperti aspek ekonomis dan teknis.
"Memang sebenarnya gini. Kalau dibangun di Papua bingung juga siapa yang naik, kan kalau bangun kereta kabupaten kota yang dilewati ada aspek ekonomis yang penting, ada yang diangkut atau tidak ada penumpangnya, untung atau rugi, barang atau penumpang, segi teknis lengkungan kelandaian. Sekarang kita pikir saja, apa di Papua ini semua memenuhi," tutur Prasetyo. (feb/feb)