"Saat ini, jalan tol Jakarta-Cikampek yang 3 lajur itu kapasitasnya 75.000 kendaraan/hari. Sedangkan tol elevated yang akan dibangun itu lebar ya dua lajur. Jadi akan ada tambahan kapasitas sekitar 50.000 kendaraan/hari," kata Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk, Adityawarman, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (24/8/2016).
Dengan adanya tol layang ini, diharapkan beban lalu lintas di ruas jalan tol Jakarta-Cikampek yang saat ini sudah telalu padat dapat berkurang. Hal ini akan berdampak positif bagi perekonomian sekitar lantaran hambatan lalu lintas yang besar saat ini mengakibatkan pemborosan yang cukup besar. Terutama dari bahan bakar yang terbuang di tengah kemacetan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jalan tol Jakarta-Cikampek Layang merupakan proyek prakarsa atau yang diusulkan oleh Jasa Marga. Dari kajian awal, proses pembangunan akan menelan biaya investasi Rp 10-12 triliun.
Pekerjaan konstruksinya sendiri ditargetkan dapat dimulai pada awal 2017 dan memakan waktu pekerjaan sekitar 15 bulan atau diproyeksi rampung pada pertengahan tahun 2018. Membentang darin ekitar Jatibening hingga Km 45 jalan tol Jakarta-Cikampek.
"Prediksi awal tahun 2017 bisa mulai jalan konstruksinya. Prosesnya kurang lebih 15 bulan, jadi pertengahan 2018 sudah operasi. Karena Pak Menteri (Menteri PUPR) minta cepat karena ini sudah sangat mendesak," tandas Adit. (dna/wdl)