Walaupun tadi malam, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menyatakan pertumbuhan ekonomi dimungkinkan hanya tumbuh 5,1%. Sementara Bank Indonesia (BI) memproyeksikan lebih rendah, yaitu 5,04%.
"Saya tetap masih menganggap masih bisalah 5,2%, walaupun dia jadi lebih sulit dibandingkan dengan sebelumnya," ungkap Darmin di kantornya, Jakarta, Jumat (2/9/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Darmin masih menaruh harapan investasi dapat naik signifikan dalam sisa empat bulan terakhir di 2016. Dengan demikian mampu untuk menutupi kekurangan yang sebelumnya datang dari belanja pemerintah.
"Nah, kalau pun ternyata pengeluaran pemerintah ada turunnya, sepanjang investasi yang realisasinya lebih baik, tidak mesti ada pengaruhnya terhadap pertumbuhan. Tapi kalau semuanya turun, ya jelas saja ada pengaruhnya ke pertumbuhan," jelasnya.
Misalnya dalam program 35.000 MW. Darmin menilai akan banyak realisasi investasi pada program tersebut. "Investasi di listrik yang 35.000 MW itu, sebagian itu dia kan sudah financial closing tahun lalu. Kemudian ada yang financial closing pada tahun ini. Dan itu mestinya sudah mulai dia investasi, Cuma memang harus dilihat dulu seberapa besar dia," papar Darmin. (mkl/wdl)