Kerennya Seorang Freelancer (1)

Kerennya Seorang Freelancer (1)

Ila Abdulrahman - Aidil Akbar Madjid & Partners - detikFinance
Senin, 11 Feb 2019 07:29 WIB
Ilustrasi pekerja freelance. Foto: Pixabay
Jakarta - Tidak sedikit yang sudah membahas tentang freelancer atau pekerja lepas. Bekerja sebagai freelancer ibarat menghanyutkan sebuah botol dan berharap entah di mana ada yang mengambilnya, menebar profil dan portofolio berharap ada yang butuh dan cocok dengan keahlian kita.

Istilah freelance pertama kali diperkenalkan oleh Sir Walter Scott (1771-1832) dari Britania Raya dalam novelnya "Ivanhoe" untuk menggambarkan seorang "tentara bayaran abad pertengahan" atau metafora untuk sebuah "tombak yang bebas" ("free-lance") (menunjukkan bahwa tombak tidak disumpah untuk melayani majikan apapun, bahwa tombak tidak tersedia gratis).

Freelance atau tenaga lepas adalah pekerja yang menerima penghasilan apabila pegawai yang bersangkutan bekerja, berdasarkan jumlah hari bekerja, jumlah unit hasil pekerjaan yang dihasilkan atau penyelesaian suatu jenis pekerjaan yang diminta oleh pemberi kerja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yang didapat atau hak tenaga kerja lepas yaitu mendapat gaji sesuai kerjanya atau waktu kerja mereka, tanpa mendapat jaminan sosial. Karena tenaga kerja tersebut bersifat kontrak, setelah kontrak selesai, hubungan antara pekerja dan pemberi kerja pun juga selesai.

Data dari salah satu marketplace pekerja lepas terbesar dunia freelancer.com pada pertengahan Januari 2019, terdapat sekitar 32 jutaan pendaftar dan 15 jutaan pekerjaan dari seluruh dunia. Menjadi freelancer semakin diminati saat ini dan menjadi pekerjaan yang shahih.

Beberapa poin enaknya bekerja sebagai freelancer adalah:
1. bisa bekerja dari manapun, baik dari rumah maupun di belahan dunia lain, tanpa terhalang jarak, nggak perlu bermacet-macet ria
2. jam kerja yang fleksibel,
3. peluang pekerjaan yang luas dari seluruh dunia,
4. bisa tawar menawar fee
5. dapat membuat kesepakatan, bekerja setelah memperoleh tanda jadi
6. tak perlu berpikir tentang penampilan, bahkan tanpa mandipun bisa bekerja
7. tidak ada tekanan, kecuali tekanan deadline yang bisa diatasi dengan mengatur ritme kerja
setidaknya 7 hal tersebut tidak bisa didapat jika menjadi karyawan.

Nah, ada enak pasti ada nggak enaknya, di antaranya:
1. pendapatan yang fluktuatif alias tidak tetap, kadang banyak kadang sedikit,
2. tidak mudah mengajukan pinjaman,
3. tidak ada fasilitas asuransi dan pendukung kerja lainnya
4. tidak ada bonus, tidak ada tunjangan
5. banyaknya gangguan saat bekerja

Nah itu tadi sekilas enak gak enaknya freelancer. Secara keuangan bagaimana mengaturnya? Untuk bisa mengatur secara baik dan benar sebaiknya sih bagi anda yang ingin menjadi seorang freelancer untuk juga mengetahui cara mengelola keuangan dan invetasi.


Hal ini bisa dipelajari dengan pengikuti kelas tau workshop yang dilaksanakan oleh tim ARFC Indonesia atau tim AAM & Associates.

Di Jakarta dibuka workshop sehari tentang bagaimana cara Mengelola Gaji dan Mengatur Uang bulanan dan Belajar dan Teknik Menjadi Kaya Raya dan juga workshop sehari tentang Reksadana. Ada juga workshop khusus tentang Asuransi membahas Keuntungan dan Kerugian dari Unitlink yang sudah anda beli.

Karena banyak permintaan, dibuka lagi workshop Komunikasi yang memukau lawan bicara anda (menghipnotis), cocok untuk anda orang sales & marketing, untuk komunikasi ke pasangan, anak, boss, anak buah, ke siapapun, info.

Untuk ilmu yang lebih lengkap lagi, anda bisa belajar tentang perencanaan keuangan komplit, bahkan bisa jadi konsultannya dengan sertifikat Internasional bisa ikutan workshop Basic Financial Planning dan workshop Intermediate dan Advance Financial Planning di Pertengahan Info lainnya bisa dilihat di www.IARFCIndonesia.com (jangan lupa tanyakan DISKON paket)

Anda bisa diskusi tanya jawab dengan cara bergabung di akun telegram group kami "Seputar Keuangan" atau klik di sini.

Selain kelebihan dan kelemahan di atas, ternyata ada lho 8 fakta dan tips keuangan untuk para pekerja lepas. Apa saja itu? Tunggu di artikel berikutnya.


Disclaimer: artikel ini merupakan kiriman dari mitra yang bekerja sama dengan detikcom. Redaksi detikcom tidak bertanggung jawab atas isi artikel yang dikirim oleh mitra. Tanggung jawab sepenuhnya ada di penulis artikel. (ang/ang)

Hide Ads