Pilih Mana, Tinggal di Jakarta atau Meikarta?

Pilih Mana, Tinggal di Jakarta atau Meikarta?

Advertorial - detikFinance
Senin, 18 Sep 2017 00:00 WIB
Pilih Mana, Tinggal di Jakarta atau Meikarta?
Jakarta - Kepadatan penduduk hingga kemacetan yang sering terjadi di Jakarta membuat banyak pihak memperkirakan kota ini akan tambah ruwet di masa depan. Contohnya studi Japan International Cooperation Agency (JICA) yang mengatakan bahwa Jakarta terancam menjadi kota gagal akibat kemacetan sangat parah pada 2014.

Studi tersebut memang tidak sepenuhnya terbukti. Namun pengamatan oleh produsen GPS TomTom membuktikan bahwa Jakarta menjadi kota dengan kemacetan terparah keempat di dunia setelah Bangkok, Meksiko, dan Bucharest pada tahun ini.

Kemacetan yang parah membuat mobilitas warganya menjadi terhambat. Hal ini juga membuat produktivitas warganya semakin rendah. Bahkan tingkat stress bisa saja terus meningkat.

Tiap pagi dan sore, warga Jakarta menghabiskan waktu berjam-jam untuk berangkat kerja dan kembali lagi ke rumah. Apalagi bagi warga yang berpergian menggunakan transportasi umum. Rasa lelahnya berkali lipat dibandingkan membawa kendaraan pribadi.

Jakarta juga sering disebut menjadi kota yang tidak memberikan kenyamanan bagi pejalan kaki. Sebab, trotoar lebih sering dipakai untuk parkir atau area pedagang kaki lima menjajakan dagangannya. Belum lagi masalah kurangnya fasilitas umum dan fasilitas sosial di Jakarta.

Studi oleh Stanford University yang dimuat oleh The New York Times mengatakan Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terpadat keempat dunia, masuk daftar terakhir di antara 46 negara dan wilayah yang warganya enggan berjalan kaki. Rata-rata pesentasenya 3.513 per hari.

Fenomena tersebut membuktikan bahwa masyarakat membutuhkan sebuah kota baru. Kota tersebut tidak hanya menyediakan hunian, tapi juga menyediakan fasilitas yang lengkap. Maka dibangunlah kota baru Meikarta di atas lahan 500 hektare.

Meikarta terletak di Cikarang, Jawa Barat. Lokasinya sangat strategis karena terletak di jantung koridor Jakarta-Bandung. Tepatnyadi antara enam kawasan industri dan akan didukung sejumlah fasilitas. Adapun fasilitasnya adalah kereta cepat Jakarta-Bandung, LRT, monoraIl. Bahkan Meikarta juga akan dilengkapi bandara serta pelabuhan internasional.

Setiap jalannya juga dibangun dengan mumpuni, yakni dibuat terpisah antara jalan untuk pejalan kaki dan kendaraan. Gunanya demi memudahkan dalam mengatur lalu lintas dan aman bagi pejalan kaki. Lebar jalannya memiliki ROW 6 lane (30 meter), 8 lane (48 meter) dan 10 lane (60 meter).

Selain itu, antara satu gedung dengan gedung lainnya akan dihubungkan oleh sky bridge untuk memudahkan mobilitas. Ada juga transportasi internal APM (Automated People Mover) yang menghubungkan semua bagian titik di Meikarta. Jadi masyarakat yang tinggal di Meikarta bisa dengan mudah mencapai berbagai pusat kegiatan.

Meikarta juga menghadirkan ruang hijau terbuka bernama Central Park seluas 100 hektare. Taman ini akan dilengkapi dengan danau buatan seluas 25 hektare dan hutan kota yang akan memberikan kenyamanan bagi penghuninya.

Tidak heran jika Meikarta yang disebut-sebut 'Jakarta Baru' di daerah Cikarang dipilih oleh banyak orang. Meikarta memang tepat dijadikan hunian karena kemudahan akses dan kelengkapan fasilitasnya. (adv/adv)
Berita Terkait