"Jadi yang tidak lulus 566 orang. Artinya uji kompetensi ini beneran karena ada yang tidak lulus. Kalau lulus semua, saya malah curiga, beneran nggak sih. Kalau ada yang tidak lulus, berarti (uji kompetensi) ini benar, " kata Presiden Jokowi di lokasi penyerahan sertifikat kompetensi pemagangan, Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK), Bekasi, Jawa Barat, Rabu (27/12/2017).
Presiden Jokowi pun berkesempatan menyerahkan sertifikat kompetensi pemagangan kepada 3.000 peserta pemagangan dan 97 pembimbing/mentor, serta piagam penghargaan kepada perusahaan/industri sebagai penyelenggara program pemagangan yang meliputi 5 (lima) sektor, yaitu perbankan, manufaktur, pariwisata/perhotelan, ritel, juga perikanan dan kelautan.
Lanjut Jokowi, saat ini pemerintah sedang berkonsentrasi pada pembangunan infrastruktur. Karena infrastruktur merupakan hal fundamental dan sangat penting agar Indonesia bisa bersaing dengan negara-negara lain. Anggaran pun difokuskan dan dikonsentrasikan di bidang infrastuktur.
Namun pada 2019, pemerintah akan fokus dan konsentrasi pada pembangunan SDM. Untuk menjadi negara maju tidak mungkin bila hanya mengandalkan SDA saja, kuncinya ada di pembangunan SDM.
"Kalau SDM kita bisa upgrade, bisa keluarkan dengan kompetensi, keterampilan yang baik. Inilah modal kuat kita untuk bisa bersaing dengan negara-negara lain dan kita miliki kemampuan untuk itu," sambungnya.
![]() |
Presiden Jokowi tak lupa mengingatkan bahwa sertifikasi kompetensi bukanlah akhir dari perjalanan, tetapi menjadi awal dari perjalanan pemagang. "Teruskan kembangkan kemampuan kalian, teruskan inovasi dan tunjukkan SDM Indonesia bisa bersaing dengan negara-negara lain, " katanya.
Turut hadir dalam acara penyerahan seritifikasi pemagangan yakni Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhajir, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Sektetaris Kabinet Pramono Anung, dan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan.
Dalam kesempatan ini, Presiden Jokowi sekaligus memerintahkan Menaker Hanif untuk merancang secara serius agar 1,4 juta orang bisa mengikuti program pemagangan dan memperoleh sertifikat kompetensi pada 2019.
(adv/adv)