Di tengah kondisi tren VUCA (volatile, uncertain, complex, ambiguous) BNI Syariah mengajak kepada generasi muda untuk meneladani Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dengan bergaya hidup yang halal sesuai dengan prinsip syariah. BNI Syariah dengan hasanah way memberikan solusi melalui berbagai layanan dan produk perbankan syariah sejak lahir sampai masa tua dan kehidupan di akhirat kelak.
"Selain kemampuan teknis dibutuhkan skill kepemimpinan dan komunikasi untuk mengelola sumber daya manusia yang memiliki keunikan dan perbedaan. Unsyiah siap bekerja sama kemitraan dengan BNI Syariah untuk memberikan ilmu dan membentuk wirausaha sukses di masa depan," papar Agus Sabti.
Dalam kesempatan berbeda, BNI Syariah meresmikan relokasi Kantor Cabang Banda Aceh dalam rangka meningkatkan layanan dan mendukung pertumbuhan ekonomi syariah di Provinsi Aceh. Acara dihadiri oleh Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman, Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo. Kemudian SEVP Ritel dan Jaringan BNI Syariah Iwan Abdi, perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh Teuku Munandar, perwakilan Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Aceh Yusri.
Selain itu ada Perwakilan MPU Kota Banda Aceh, perwakilan Direktur perbankan, Rumah Sakit Universitas, Pengurus Masyarakat Ekonomi Syariah (MES). Kemudian Pengurus Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo), Pemimpin Cabang BNI Banda Aceh Amri Hidayat, Pemimpin Wilayah Barat BNI Syariah Edwin Fitrianto. Serta Pemimpin Divisi Jaringan dan Layanan Adjat Djatnika, Pemimpin Cabang BNI Syariah Aceh Zul Irfan Lubis, nasabah dan mitra BNI Syariah.
Provinsi Aceh merupakan provinsi yang dikenal religius dan memiliki umat muslim yang terbesar di Indonesia, sebesar 98,5% dari total penduduk sebesar 5,19 juta. Besarnya jumlah penduduk muslim tersebut merupakan sumber daya dan potensi utama bagi pertumbuhan ekonomi di Provinsi Aceh, khususnya potensi ekonomi syariah dan industri halal.
Pertumbuhan ekonomi Provinsi Aceh tercatat tumbuh sebesar 5,74% yoy pada posisi Juni 2018 meningkat signifikan dari periode yang sama di tahun 2017 sebesar 3,54%. Pertumbuhan tersebut didorong oleh sektor pertanian, konstruksi, perdagangan serta administrasi pemerintahan. Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah menjadi lokomotif utama pertumbuhan ekonomi. Sektor-sektor ekonomi tersebut merupakan potensi bisnis bagi industri perbankan termasuk perbankan syariah.
Dalam perkembangan perbankan syariah, Provinsi Aceh merupakan yang tertinggi memiliki market share perbankan syariah di Indonesia, sebesar 58,36% dari total aset perbankan Provinsi Aceh sebesar Rp 49 triliun (per Juni 2018), didorong oleh konversi Bank Aceh menjadi Bank Aceh Syariah. Market share tersebut jauh di atas market share perbankan syariah nasional sebesar 5,7%. Hal tersebut menunjukkan dukungan pemerintah daerah Aceh terhadap kemajuan ekonomi dan perbankan syariah.
Dukungan pemerintah daerah terhadap ekonomi dan perbankan syariah juga ditunjukkan dengan rencana penerapan kebijakan Qonun Aceh No. 8 tahun 2014 yang menyatakan lembaga keuangan di Aceh harus berdasarkan prinsip syariah. Selain itu berdasarkan lembaga keuangan konvensional yang sudah beroperasi harus membuka Unit Usaha Syariah. Serta, transaksi keuangan pemerintahan Aceh dan pemerintahan kabupaten/kota wajib melalui lembaga keuangan syariah.
Dengan mempertimbangkan potensi daerah dan potensi ekonomi Provinsi Aceh tersebut, maka BNI Syariah memandang perlu untuk meningkatkan layanan di Provinsi Aceh. Antara lain dengan melakukan relokasi KC Banda Aceh ke lokasi baru saat ini, yaitu di Jalan TM Daud Beureuh yang lebih strategis, representatif dan lebih nyaman khususnya bagi masyarakat dan nasabah BNI Syariah. Dan rencananya tahun depan akan menambah 17 outlet menjadi 21 outlet, dari 5 outlet yang dimiliki saat ini.
Selain itu, sebagai wujud Hasanah, BNI Syariah bersama Yayasan Hasanah Titik memberikan bantuan sosial kepada Yayasan BFLF Rumah Bermain bagi penderita Thalasemia Hemofilia dan Kanker. Serta Pondok Pesantren Dayah Mini yang diserahkan oleh Direktur Utama BNI Syariah kepada pimpinan yayasan dan pimpinan pondok pesantren.
"BNI Syariah siap mendukung penerapan kebijakan Qonun Aceh dengan dukungan jaringan dan layanan induk BNI siap untuk melayani masyarakat Aceh. Sebagai Hasanah Banking Partner ingin bersinergi dengan seluruh stakeholders dalam membangun ekonomi syariah khususnya di Kota Banda Aceh. Semoga hadirnya BNI Syariah KC Banda Aceh dapat memberikan keberkahan dan manfaat bagi masyarakat dan memberikan kontribusi positif bagi kemajuan kota Banda Aceh dan sekitarnya," papar Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo.
"Alhamdulillah, kehadiran BNI syariah diterima baik oleh masyarakat kota Banda Aceh, terbukti dengan pertumbuhan kinerja BNI Syariah KC Banda Aceh. Per Juni 2018, pertumbuhan aset sebesar 55 persen, DPK sebesar 80 persen dan pembiayaan sebesar 72 persen meningkat dari periode yang sama tahun sebelumnya," pungkas Abdullah Firman Wibowo.
"Kami sangat apresiasi kehadiran BNI Syariah menambah semangat baru dalam mengembangkan perbankan syariah di Kota Banda Aceh. Peran perbankan syariah melalui dana dan pembiayaan sehingga tercipta kesejahteraan masyarakat mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Potensi perbankan syariah dari sisi aset, DPK dan pembiayaan yang semakin meningkat dan dengan adanya kebijakan Qonun Aceh diharapkan menjadikan perbankan syariah menjadi leader dalam pengembangan ekonomi syariah di kota Banda Aceh," papar Walikota Banda Aceh, Aminullah Usman dalam sambutannya.
(/)