Tiga proyek tersebut telah diresmikan secara simbolis oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan di GI Takengon, Aceh Tengah, NAD, Selasa (9/4/2019). Proyek-proyek tersebut di antaranya adalah, pertama GI 150 kV Takengon, GI Extension 150 kV Bireuen dan SUTT 150 kV Takengon-Bireuen. Kedua, GI 150 kV Kutacane, GI Extension 150 kV Berastagi, dan SUTT 150 KV Berastagi-Kutacane. Ketiga, GI 150 kV Subulusalam, GI Extension 150 kV Sidikalang dan SUTT Sidikalang-Subulusalam.
"Kami harap peresmian ini bisa mendukung pertumbuhan perekonomian Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah melalui keandalan sistem kelistrikan dan suplai yang mencukupi," ungkap Jonan, dalam keterangan tertulis, Rabu (10/4/2019).
Jonan menambahkan khusus GI 150 kV Takengon dan SUTT 150 kV Takengon-Bireuen merupakan GI dan SUTT pertama di Aceh Bagian Tengah dengan kapasitas 30 MVA.
"Terimakasih atas kerja keras rekan-rekan PLN sehingga Gardu Induk dan Transmisi ini bisa cepat terselesaikan, ini semua demi meningkatkan keandalan listrik khususnya di Aceh," imbuh Jonan.
![]() |
Dalam kesempatan yang sama Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah menyatakan apresiasinya terhadap kinerja PLN di Aceh.
"Terima kasih PLN atas kerja kerasnya. Dengan listrik yang cukup maka akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kami juga berharap dengan diresmikannya kelistrikan hari ini listrik di Aceh semakin handal," ujar Nova.
Direktur Bisnis Regional Sumatera Wiluyo Kusdwiharto memastikan bahwa percepatan yang dilakukan PLN dalam pembangunan kelistrikan diharapkan bisa menarik investor untuk datang dan memanfaatkan energi listrik yang tersedia.
Menurut Wiluyo, setelah terkoneksi dengan sistem 150 kV Sumatera Bagian Utara yang menjadi salah satu sumber suplai utama untuk permintaan energi listrik di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah, tentu saja hal ini akan meningkatkan kehandalan suplai energi di lokasi tersebut.
Selain itu, dampak positif dengan beroperasinya GI & SUTT ini juga berpotensi untuk penghematan PLN sebesar Rp 265,5 miliar per tahun.
"Sistem handal dan PLN bisa menghemat hingga Rp 265,5 miliar per tahun. Hal ini tidak lepas dari bantuan semua pihak, mulai dari warga, stakeholder dan pemerintah Provinsi Aceh, serta kerja keras dan cerdas teman-teman PLN," ujar Wiluyo.
Untuk ke depannya, lanjut Wiluyo, GI dan SUTT Takengon-Bireuen dapat berfungsi sebagai evakuasi daya PLTA Peusangan 1 & 2 kapasitas 88 MW yang direncanakan COD pada tahun 2021-2022.
(-/-)