Saat PLN Terangi Warna Warni Usaha Homestay di Pulau Tiga

Saat PLN Terangi Warna Warni Usaha Homestay di Pulau Tiga

Advertorial - detikFinance
Senin, 28 Okt 2019 06:00 WIB
Homestay Tanjung Kumbik (Foto: Mustiana Lestari)
Jakarta - Pulau Tanjung Kumbik, Kecamatan Pulau Tiga, tampak berbeda dari pulau kebanyakan di Natuna. Dari kejauhan sudah terlihat warna warni permukiman yang mencolok kuning, hijau hingga merah.

Saat ditelusuri lebih dalam, rupanya perumahan itu adalah deretan homestay. Homestay ini semakin cantik dengan bunga dan tanaman hias yang ditempatkan atau digantung di depan rumah. Keasrian makin terasa karena lingkungan homestay bersih dan terasa segar dengan embusan angin laut.

"Homestay ini sudah 3 tahun, sebulan itu pengunjung sekali datang sampai 7 orang. Kadang orang dinas dari kota datang ke sini dan nginap dan datangnya rombongan," kata Dewi kepada detikcom beberapa waktu lalu.

Menurut Dewi bukan hanya warga lokal yang datang, tamu dari mancanegara pun kerap singgah di homestay ini. Terlebih beberapa waktu lalu ada perhelatan Sail Natuna sehingga banyak pemilik yacht datang.

"Banyak dari luar negeri dari Singapura seperti turis dengan tujuan berkunjung mengenal daerah di sini. Kami menyediakan kamar dengan biaya penginapan 100 ribu per malam," terangnya lagi.

Saat PLN Terangi Warna Warni Usaha Homestay di Pulau TigaPermukiman Tanjung Kumbik (Foto: Aljumanto)

Menurut Dewi yang asli Anambas ini kondisi homestay semakin memadai berkat adanya pasokan listrik dari PLN. Dulu sebelum ada PLN masuk, homestay di daerah ini hanya mengandalkan genset yang biayanya lumayan menguras kantong.

"Sebelumnya pake Perusda atau pake genset. PLN baru 2018, dulunya pakai genset tapi kendala minyak susah kami ganti Perusda dihitung per malam Rp 25 ribu kalau ada TV dan lampu Rp 10 ribu. Sekarang pakai PLN pulsa sekali isi Rp 200 ribu per bulan," jelas dia yang mengaku bisa mendapatkan pemasukan Rp 3 juta per bulan dari bisnis homestay-nya.

Ke depan, jika listrik sudah menyala 24 jam, dia ingin menambah kamar lagi dengan fasilitas yang jauh lebih lengkap, seperti wifi.

Geliat homestay di tanah Natuna juga didukung penuh oleh Pemkab. Wakil Bupati Natuna Ngesti Yuni Suprapti mengatakan sektor pariwisata menjadi sektor andalan Natuna.

"Wisatawan itu kalau ke sini bukan mau di hotel yang mewah bahkan kadang-kadang mencari tempat yang sangat sederhana tapi terfasilitasi dengan baik ada listriknya bersih kemudian ada sinyalnya ini sedang kita latih," kata Ngesti.

Ngesti mengatakan selain Tanjung Kumbik, beberapa homestay juga telah berkembang, seperti di Pulau Sepempang yang dekat dengan wisata Pulau senoa serta Ranai Darat yang menjadi tempat singgah para pendaki Gunung Ranai.

Vice President Public Relation PLN Dwi Suryo Abdullah mengatakan dukungan PLN di sektor Pariwisata khususnya di daerah perbatasan kian serius. Tentu hal ini dilakukan guna mendorong perekonomian warga setempat.

"Kami terus berusaha menyediakan pasokan daya listrik yang cukup," tegasnya.

Meski belum 24 jam, Kecamatan Pulau Tiga, Natuna sudah menikmati listrik yang berlangsung mulai sore hingga dini hari. PLN hadir menggantikan penggunaan genset di rumah-rumah warga yang berhasil menekan biaya hidup mereka.

Detikcom bersama PLN mengadakan program Tapal Batas yang mengulas mengenai perkembangan infrastruktur listrik, perekonomian, pendidikan, pertahanan dan keamanan, hingga budaya serta pariwisata di beberapa wilayah terdepan.

Ikuti terus berita tentang ekspedisi di pulau-pulau terdepan Indonesia di tapalbatas.detik.com!


(adv/adv)