Berkat BRI, Segala Transaksi Perbankan di Border Aruk Makin Mudah

Berkat BRI, Segala Transaksi Perbankan di Border Aruk Makin Mudah

Advertorial - detikFinance
Selasa, 29 Des 2020 00:00 WIB
adv tabalbatas
Foto: Dok. Rengga Sancaya
Jakarta - Jalur transportasi dari Kabupaten Sambas ke PLBN Aruk saat ini sudah sangat lancar. Ibarat di kota-kota besar, jalan yang berada di sana sudah seperti jalan tol, bedanya hanya tidak dipadati kendaraan roda empat saja.

Jauh sebelum itu, jalanan di sana masih berupa tanah yang sulit dilalui kendaraan bermotor. Masyarakat setempat, yakni Kecamatan Galing dan Kecamatan Sajingan Besar lebih banyak memilih menggunakan transportasi umum motor air lewat sungai untuk melakukan berbagai aktivitas, termasuk untuk menabung.

Sebelum tahun 2011, sebelum Kantor Bank BRI didirikan di Kecamatan Galing, masyarakat yang mau menabung harus menuju Desa Sekura, Kecamatan Teluk Keramat, Kabupaten Sambas, sebab hanya di sana ada Bank BRI. Mereka pun harus menempuh perjalanan selama kurang lebih 5 jam untuk sampai di sana.

Sebab motor airnya hanya beroperasi satu kali, mau tidak mau mereka harus berangkat jam 1-2 pagi agar bisa sampai di Bank BRI pukul 6-7 pagi. Satu per satu dari mereka turun dan antre untuk bertransaksi di Bank BRI, seperti menabung, tarik tunai, transfer, dan lain-lain.

Setelah mereka selesai pukul 10 pagi, kemudian mereka kembali menempuh perjalanan 5 jam untuk pulang. Jadi, setidaknya ketika sore mereka baru sampai di rumah. Kesulitan ini yang juga pernah dirasakan oleh Pedagang Bubur Pedas di Kecamatan Galing, Miswati (39).

adv tabalbatasFoto: Dok. Rengga Sancaya

"Nggak ada jalan lain, transportasi hanya lewat sungai, jadi dulu di sini masih hutan, ke (Desa) Sekura pakai motor air," katanya kepada detikcom beberapa waktu yang lalu.

Namun ada yang menempuh perjalanan lebih lama lagi, yakni masyarakat Kecamatan Sajingan Besar yang lebih dekat dengan Perbatasan Aruk-Malaysia, salah satunya adalah Petani Karet, Mus Mulyadi (45).

Jarak yang semakin jauh dari Desa Sekura tempat Bank BRI berada dulu membuatnya bahkan mengaku tidak mengenal apa yang namanya bank. Ia hanya menuju Sekura atau Sambas hanya untuk belanja bahan pokok sehari-hari, itu pun menempuh waktu selama 1 minggu pulang pergi.

"Dulu pakai bekayuh (perahu yang dikayuh), 2-3 hari baru sampai, jadi harus nginap di hutan, bawa bekal 5 kilo beras habis di jalan," cerita Mus Mulyadi.

adv tabalbatasFoto: Dok. Abu Ubaidillah

Namun kini masyarakat di sekitar Border Aruk semakin mudah untuk melakukan transaksi perbankan. Apalagi setelah didirikannya Kantor Unit Bank BRI di Kecamatan Galing, Miswati dan masyarakat Kecamatan Galing pun tak perlu repot-repot bangun dini hari untuk naik motor air agar bisa menuju Desa Sekura untuk menabung seperti dulu.

Pun demikian dengan Mus dan masyarakat Sajingan Besar lainnya. Diresmikannya PLBN Aruk oleh Presiden Jokowi lengkap dengan akses jalan yang mudah membuatnya tak perlu menginap lagi di hutan untuk menuju lokasi yang jauh, termasuk untuk menabung.

"Dulu kalau menabung itu payah sekali, tahu yang namanya bank tahu bank ini bank itu tapi di mana bank tersebut? Baru-baru sekarang juga merasakan yang namanya bank itu ada. Kalau pendapat saya tentang BRI bagus, pelayanannya juga bagus," ungkap Mus.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Kepala BRI Unit Galing, Toni Addryan yang mengatakan masyarakat setempat sebelum didirikannya Kantor BRI Unit Galing, banyak yang menggunakan moda transportasi motor air untuk menuju ke Desa Sekura agar bisa menabung di Bank BRI.

adv tabalbatasFoto: Dok. Sunandi Mimo

"BRI Unit Sekura dulu melayani Kecamatan Sajingan, Galing, Teluk Keramat, jadi sangat luas dan sehingga BRI Unit Galing didirikan karena masyarakat Galing dan Sajingan jika ingin bertransaksi perbankan harus ke Sekura, berangkatnya sekitar jam 2 malam lewat jalur air dan sampai di Sekura sampai jam 7 nanti jam 10 pagi mereka sudah harus kembali karena motornya hanya 1 kali trip," kata Toni.

Tapi dengan adanya BRI di Kecamatan Galing yang dibangun sejak tahun 2011 ditambah akses jalan yang makin mudah dengan diresmikannya PLBN Aruk pada tahun 2017, masyarakat setempat semakin mudah untuk melakukan transaksi perbankan apa saja.

Tak hanya menghadirkan Kantor Unit BRI yang semakin dekat dengan perbatasan saja, Toni juga menjelaskan sudah ada 2 ATM BRI yang semakin mempermudah transaksi masyarakat perbatasan RI-Malaysia ini, yakni 1 di Kecamatan Galing dan 1 di Kecamatan Sajingan Besar.

Selain itu juga sudah ada 16 Agen BRILink yang tersebar di setiap titik yang memudahkan transaksi perbankan sehingga nasabah bila tak ingin antre di Bank BRI bisa bertransaksi lewat Agen BRILink, mulai dari tarik tunai, setor tunai, transfer, dan lain sebagainya.

Digitalisasi perbankan juga telah merambah perbatasan. Dalam mengurus segala berkat untuk keperluan KUR, BRI Unit Galing menggunakan BRISPOT. Toni mengaku dengan adanya BRISPOT, proses pengajuan KUR bisa menjadi lebih cepat, dalam satu hari sudah bisa cair.

Geliat bertransaksi pun semakin meningkat di BRI Unit Galing. Hal tersebut dibuktikan dengan data internal BRI Unit Galing yang menyebut jumlah penabung naik dari naik 28,5% dari tahun 2016 ke 2017, kemudian naik 24,8% di tahun 2018, selanjutnya naik 22,2% di tahun 2019, dan naik lagi 14,9% per Oktober 2020.

adv tabalbatasFoto: Dok. Abu Ubaidillah

Peningkatan jumlah penabung dan debitur diiringi juga dengan peningkatan pinjaman dan dana simpanan. Untuk pinjaman jumlah yang sudah disalurkan naik 35,3% dari tahun 2016 ke 2017, kemudian naik 33,1% di tahun 2018, selanjutnya naik 17,3% di tahun 2019, dan naik lagi 14,9% per Oktober 2020. Begitupun dengan dana simpanan naik 13,3% dari tahun 2016 ke 2017, kemudian naik 19,3% di tahun 2018, selanjutnya naik 1,5% di tahun 2019, dan naik lagi 15,8% per Oktober 2020.

"Sekarang dengan adanya BRI Unit Galing dan jalan yang sudah semakin lancar masyarakat sangat terbantu mudah-mudahan dengan adanya PLBN Aruk bisnis ekonomi masyarakat sajingan dan (Kecamatan) Galing bisa berkembang lebih baik lagi," pungkas Toni.

Di ulang tahun yang ke-125 pada tahun ini, BRI hadir di perbatasan dengan tema BRILian memudahkan masyarakat melakukan transaksi perbankan, khususnya bagi masyarakat Kecamatan Galing dan Sajingan Besar. Dengan hadirnya Kantor Unit BRI, ATM, hingga Agen BRILink, masyarakat setempat semakin mudah melakukan transaksi perbankan.

(adv/adv)