Direktur Utama Peruri, Dwina Septiani Wijaya mengatakan usia 50 tahun bukanlah garis akhir melainkan pijakan untuk terus naik ke level yang lebih tinggi dalam menghadapi era teknologi digital atau industri 4.0.
Sejak didirikan pada 1971, Peruri tidak pernah berubah dengan kompetensi utamanya sebagai penjamin keaslian. Perusahaan tetap dipercaya pemerintah untuk menjalankan tugas mencetak uang Rupiah serta dokumen sekuriti milik negara seperti meterai, pita cukai, dokumen pertanahan, dokumen keimigrasian, prangko dan beberapa dokumen sekuriti lainnya. Melalui penerapan fitur sekuriti tinggi di setiap produk, Peruri dianggap mampu memberikan rasa aman kepada masyarakat atas setiap produk yang dihasilkan.
Menurut Dwina, industri 4.0 merupakan era yang penuh tantangan. Hal ini mengingat perkembangan teknologi digital banyak mendisrupsi pola bisnis terdahulu. Saat ini yang sering kita sebut dengan era VUCA (volatility, uncertainty, complexity, ambiguity), merupakan masa di mana kemajuan industri dan teknologi memegang peranan sangat penting untuk memenangkan persaingan bisnis.
Sementara di sisi lain, era industri 4.0 juga membawa peluang besar bagi Peruri untuk terus bertransformasi, mulai dari melakukan penyesuaian model bisnis, inovasi produk dari konvensional menuju digital hingga peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM). Hal ini agar perusahaan memiliki digital mindset yang baik.
"Upaya perusahaan untuk bergerak dalam jasa digital business solution mendapatkan restu dari pemerintah dengan terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 6 Tahun 2019. Di dalam peraturan tersebut disebutkan, selain mencetak uang dan dokumen sekuriti untuk negara, Peruri juga dapat menjalankan bisnis jasa digital sekuriti dan optimalisasi pemanfaatan potensi sumber daya yang dimiliki (optimalisasi aset). Sebuah kegiatan usaha yang sebelumnya tidak ada di PP Nomor 32 Tahun 2006. Langkah cepat dilakukan perusahaan dengan meluncurkan 3 (tiga) layanan digitalnya yaitu Peruri Sign, Peruri Code dan Peruri Trust pada tahun yang sama," jelasnya.
Selain itu, lanjut dia, Peruri juga melakukan transformasi di SDM. Salah satunya dengan memberikan peluang bagi talenta-talenta unggul untuk berkembang dan meningkatkan digital mindset guna mendukung tercapainya tujuan perusahaan menjadi korporasi percetakan sekuriti terintegrasi dan solusi digital sekuriti kelas dunia.
![]() |
Berdiri selama setengah abad, Peruri juga terus menggalakkan inovasi. Upaya ini membawa dampak positif. Peruri diketahui mampu menggaet sejumlah pelanggan produk digital dalam kurun waktu yang relatif singkat.
Guna menciptakan talenta-talenta perusahaan yang kompeten, Peruri juga membentuk Peruri Research Institute for Authenticity (PRIfA), yakni pusat pengembangan dan wadah riset, bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi di Indonesia serta perusahaan pencetakan uang luar negeri sebagai mitra industri.
Tak hanya unggul di kelas domestik, Peruri juga berhasil menembus pasar internasional, mulai dari Kawasan Asia Tenggara, Afrika, Asia Selatan, hingga Amerika Selatan untuk produk uang kertas, paspor, pita cukai dan prangko. Teranyar, Peruri memenangkan tender pencetakan uang kertas Soles, mata uang negara Peru pada tahun 2020 silam. Dalam proyek ini, Peruri berhasil mengalahkan perusahaan-perusahaan kelas dunia lainnya.
Salah satu prestasi membanggakan Peruri juga terjadi pada 2020. Saat itu perusahaan mendapat Amanah dari Bank Indonesia untuk mencetak Uang Peringatan Kemerdekaan (UPK) 75 tahun Kemerdekaan RI dengan meluncurkan uang pecahan khusus senilai Rp 75 ribu. Pencetakan UPK Rp 75 ribu ini dikerjakan menggunakan fitur-fitur sekuriti (security features) tertinggi dan teknologi terkini yang belum pernah diimplementasikan pada pencetakan uang kertas sebelumnya.
Peruri pun kembali dipercaya oleh pemerintah dan mendapatkan penugasan baru yaitu membuat meterai elektronik. Adapun hal ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) nomor 86 tahun 2021 tentang Pengadaan, Pengelolaan, dan Penjualan Meterai serta memperkuat posisi Peruri sebagai perusahaan yang unggul di bidang security digital. Amanat kepada Peruri ini disebutnya sebagai wujud kepercayaan yang sangat besar dari pemerintah, mengingat industri digital akan terus berkembang dan bertumbuh di masa depan.
"Meterai elektronik yang dibuat oleh Peruri menggunakan teknologi berbasis X.509 SHA 512 yang biasa digunakan untuk digital stamp/digital signature pada produk-produk security digital Peruri. Beberapa fitur keamanan juga disematkan ke dalam meterai elektronik untuk menghindari adanya pemalsuan dan peretasan pada sistem aplikasi e-meterai. Adanya penugasan baru ini semakin mengokohkan posisi Peruri sebagai perusahaan penjamin keaslian baik produk konvensional maupun digital," pungkas Dwina.
![]() |
Terdapat 3 level keamanan dalam produk e-meterai. Pertama adalah level overt yaitu memiliki secure QR unik yang dapat mengakomodir gambar sampai dengan 70 persen dari ukuran QR. Kedua adalah level covert yaitu e-meterai akan menampilkan informasi private ketika dibaca dengan scanner/aplikasi khusus dari Peruri (Peruri Scanner).
Ketiga adalah level forensic yang pengecekannya hanya dapat dilakukan oleh tim ahli dari Peruri. Oleh karena itu, ia meminta agar masyarakat tidak perlu cemas terkait keamanan dan autentikasi meterai elektronik yang dihasilkan oleh Peruri. Meterai elektronik juga telah diatur dalam regulasi pemerintah sehingga sah dan memiliki kedudukan hukum yang kuat dalam penggunaannya, sama seperti status hukum penggunaan meterai tempel.
Kini Peruri telah siap untuk berkompetisi di bisnis digital sekuriti melalui layanan digital business solution yang diproyeksikan menjadi backbone bisnis Peruri di masa depan. Perubahan ini tidak mudah dilakukan Peruri mengingat selama bertahun-tahun Peruri menjalankan bisnis captive yang telah diatur oleh pemerintah. Di tengah derasnya disrupsi teknologi digital, Peruri berhasil menyesuaikan diri dan sukses mewujudkan transformasi digital. (adv/adv)