Pentingnya Pengolahan Air Limbah Domestik demi Kesehatan Masyarakat

Pentingnya Pengolahan Air Limbah Domestik demi Kesehatan Masyarakat

Advertorial - detikFinance
Selasa, 21 Des 2021 15:01 WIB
adv pupr
Foto: dok. PUPR
Jakarta - Pada sebagian besar kota di Indonesia dengan angka kepadatan penduduk yang tinggi (> 150 jiwa/ha), air limbah domestik yang tidak terolah menjadi sumber utama pencemaran air baik air permukaan maupun air tanah. Untuk mencegah dan mengatasi risiko tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya melakukan pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) skala perkotaan di 4 kota, salah satunya adalah di kota Makassar.

Pembangunan SPALD-T kota Makassar terdiri dari pembangunan jaringan perpipaan dan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPALD). Jaringan perpipaan akan mengumpulkan dan mengalirkan air limbah domestik baik black water dan grey water menuju ke IPALD untuk diolah dan dibuang sesuai dengan baku mutu lingkungan yang berlaku agar tidak mencemari air permukaan dan air tanah.

PUPRFoto: dok. PUPR

Wilayah pelayanan SPALD-T Kota Makassar meliputi 5 kecamatan, yaitu kecamatan Makassar, Mariso, Mamajang, Ujung Pandang, dan Tamalate. Pembangunan IPALD dan jaringan perpipaannya dijadwalkan berlangsung selama 5 tahun mulai dari tahun 2019 hingga 2023 dan terdiri dari tiga kegiatan utama, yaitu pembangunan IPALD dengan sistem Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR) sebanyak 1 unit, pemasangan 2 unit pompa, serta pemasangan jaringan perpipaan sepanjang ± 72.830 m dengan mengkombinasikan penggunaan metode open trench (galian terbuka) dan metode trenchless (jacking).

Jumlah sambungan terpasang direncanakan sebanyak 14.000 sambungan (terbagi menjadi 9.900 sambungan domestik dan 4.100 sambungan komersial) dengan kapasitas IPALD sebesar 16.000 m3/hari dan diperkirakan dapat melayani 128.000 People Equivalent (PE).

Selain pembangunan SPALD-T skala perkotaan, Kementerian PUPR juga melakukan pembangunan SPALD-T skala permukiman berupa pembangunan jaringan perpipaan dan IPALD yang salah satunya berlokasi di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba.

Terdapat 2 kegiatan utama dalam pembangunan SPALD-T skala permukiman di wilayah KSPN Danau Toba, yaitu pembangunan jaringan perpipaan dan IPALD Pantai Bebas serta optimalisasi IPALD Ajibata dan jaringan perpipaannya. Pembangunan SPALD-T skala permukiman juga dilakukan di kabupaten Bantul, provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang diperkirakan dapat melayani 3000 KK.

Pembangunan SPALD-T diharapkan dapat mencegah air limbah domestik mencemari saluran drainase dalam jangka panjang, meningkatkan kualitas air permukaan, dan memberikan manfaat lebih bagi masyarakat sebagai sumber air, serta mengembangkan ekonomi kota, khususnya untuk sektor pariwisata. (adv/adv)