Acara yang berlangsung mulai dari 30 Oktober 2024 - 3 November 2024 ini mengusung tema 'Syariah Economy and Finance in Strengthening Resilience and Sustainable Economic Growth'.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti mengatakan ISEF 2024 menorehkan capaian memuaskan, yakni nilai transaksi hampir mencapai Rp 2 triliun.
"Dari kegiatan business matching, maka ISEF 2024 alhamdulillah telah sukses. Komitmen dan realisasi pembiayaan mencapai Rp 641 miliar. Kedua komitmen dan realisasi perdagangan Rp 295 miliar. Ketiga komitmen kerja sama ekosistem keuangan syariah Rp 1 triliun. Luar biasa sekali," kata Destry di acara penutupan ISEF 2024, JCC Senayan, Minggu (3/11/2024).
Dia mengatakan penjualan ritel di acara ISEF juga menunjukkan hasil yang positif. Dari 5.143 exhibitor selama 4 hari menorehkan omzet mencapai Rp 115 miliar. Adapun jumlah pengunjung pada ISEF 2024 mencapai 1.363.645 orang kunjungan offline dan 74.747 orang kunjungan online.
Capaian tersebut tidak terlepas dari kolaborasi banyak pihak. Dia optimistis penguatan kolaborasi lintas sektor bisa mewujudkan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah di dunia.
Apalagi Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia. Sehingga potensi untuk menjadi Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia terbuka lebar.
Untuk itu, dia mengajak seluruh pihak untuk memperkuat kolaborasi dan inovasi agar ekosistem syariah Indonesia bisa dimaksimalkan.
Dukungan Ekonomi Syariah Melalui Penyelenggaraan ISEF
![]() Gubernur BI, Perry Warjiyo membuka pagelaran ISEF 2024 di JCC Senayan Rabu (30/10/2024) Foto: Dok. detikcom |
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan pada tahun ini, ISEF menghadirkan warna baru yakni kolaborasi event dengan kegiatan skala nasional dan internasional. Menariknya, selain menghadirkan modes fesyen hadir pula kompetisi untuk chef masakan halal.
"Sehingga sekali lagi beberapa agenda yang tidak terlalu penting boleh digeser. Karena sepekan ini mari kita sukseskan ISEF ke-11 tahun 2024," ajaknya saat opening ceremony ISEF 2024 pada Rabu (30/10/2024).
Dia menjelaskan, BI juga menginisiasi 4 program strategis pengembangan ekonomi syariah ke depan. Pertama, melalui aplikasi Halal Traceability. Aplikasi tersebut nantinya bakal memberikan informasi dan memfasilitasi penelusuran bahan produk dari hulu hingga hilir dalam hal ini konsumen. Hal itu bertujuan untuk mendorong Indonesia sebagai pusat produsen produk halal di dunia.
"Pencanangan yang kedua adalah pencanangan digitalisasi produk pesantren yang mencakup digitalisasi sistem pembayaran, pemasaran, pelaporan unit, pencatatan keuangan, dan pengembangan administrasi pesantren. Terima kasih para pengusaha-pengusaha di pondok pesantren untuk kolaborasi ini," imbuh Perry.
Pencanangan ketiga, yakni produk syariah berupa Restricted Investment Account (SRIA). Dia bilang pencanangan produk syariah tersebut merupakan implementasi amanat dari Undang Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK).
Terakhir, pencanangan strategi nasional literasi dan inklusi ekonomi dan keuangan syariah Indonesia. Langkah ini sebagai upaya akselerasi peningkatan literasi dan inklusi ekonomi keuangan syariah secara kolaboratif menggunakan pemodelan terintegratif.
Menjadi Berkah Bagi UMKM
Pelaku UMKM pun turut menyambut baik kehadiran ISEF ke-11 2024. Pemilik UMKM YECE by Yetitopiah, Yeti Topiah mengaku merasa terbantu dengan kehadiran ISEF.
![]() Pemilik UMKM YECE by Yetitopiah, Yeti Topiah (Foto: Dok. Dea Duta Aulia/detikcom). |
Menurutnya, kehadiran ISEF 2024 menjadi angin segar bagi para pelaku UMKM khususnya fesyen Muslim untuk mengembangkan bisnis mereka. Lewat pameran ISEF, mereka bisa mengenalkan sekaligus menjaring konsumen-konsumen baru berskala besar.
Sebab selama ini, Yeti mengatakan bisnis pakaian Muslim yang dijalankan sejak 2014 ini mayoritas konsumennya berada di Malang, Jawa Timur.
"Kalau pandangan dari saya (acara ini) ini luar biasa. Bagi kami dari daerah terutama bisa sampai ke nasional itu luar biasa karena di daerah dan nasional pasti pangsa pasarnya berbeda, target marketnya berbeda," jelasnya.
Menurutnya, para konsumen yang hadir di pameran berskala bersama seperti ISEF ini memiliki karakteristik yang unik. Mereka para konsumen biasanya melakukan repeat order atau memesan kembali kepada pelaku UMKM. Hal inilah yang menjadi berkah tersendiri bagi pelaku UMKM.
"Di bidang fesyen akan paling pas itu di daerah kota besar. Jadi kesempatan yang luar biasa bagi kami. Ikut acara ini membuka konsumen dan peluang baru betul. Nah, biasanya customer yang kita dapatkan dari sini dari acara-acara besar repeat order ke kita," tuturnya. (adv/adv)