Berdiri pada 20 Oktober 2014, Gupon Sekar Langit memiliki anggota sebanyak 1.700 petani yang tersebar di 11 desa di Kecamatan Grabag, Magelang. Adapun lahan yang digarap sekitar 776 hektare.
Menurut Ketua Koperasi Produsen Gupon Sekar Langit, Grabag, Magelang, Miftakhul Fuad, pelibatan ribuan petani yang tersebar di 11 kecamatan tersebut merupakan sebuah strategi. Semakin banyak yang terlibat, maka akan semakin menguatkan produksi.
"Karena kita merencanakan sebuah program besar, tidak hanya sekadar bisa tanam ataupun bisa panen, tapi juga bisa menjual. Nah, tantangan menjual ini tidak bisa juga kita jualan Senin, Kamis saja, artinya kita setiap hari harus produksi, setiap hari harus melayani," ungkapnya di Magelang, Jumat (25/7/2025).
Lebih lanjut, kata dia, pemasaran beras organik Gupon Sekar Langit mayoritas menyasar business-to-business(B2B). Hal ini juga jadi alasan petani harus terus panen padi organik setiap bulannya untuk memenuhi permintaan mitra yang terus meningkat.
"B2B itu kita bermitra dengan beberapa perusahaan yang mereka melakukan repackingatau dikonsumsi sendiri," terangnya.
Kendati begitu, Gupon Sekar Langit memiliki cara tertentu dalam produksi padi organik ini, yakni melakukan metode tanam tidak serempak. Ini merupakan praktik menanam padi pada waktu yang berbeda-beda di lahan yang sama atau berdekatan. Tujuannya untuk menghindari risiko gejolak harga.
"Kalau panen serempak, betul hamanya mungkin terminimalisir. Pola tanamnya bareng-bareng, apa-apa bareng-bareng kayak gitu ya. Tapi yang terjadi ketika harga jatuh, semuanya kena dampak. Semuanya pasti ada risikonya," tuturnya.
![]() Foto: Alfi Kholisdinuka/detikcom |
Oleh karena itu, kata dia, Gupon Sekar Langit lebih fokus untuk melestarikan kearifan lokal yakni dengan melakukan penanaman bergilir. Hal ini juga sekaligus bisa menjaga stok beras saat permintaan meningkat.
"Otomatis secara stok kita aman. Jadi setiap hari, setiap minggu kita ada stok nih. Kemudian enggak ada istilah harga jatuh. Karena ketika harga jatuh pun, ya misalnya kena itu hanya sekian persen gitu," tuturnya.
Fuad melanjutkan dengan menggunakan metode tersebut Gupon Sekar Langit bisa panen setiap minggunya. Adapun rata-rata dalam 1 bulan total panen padi organiknya bisa mencapai 6,5 ton per hektare, sedangkan luas lahan yang digarap yakni sampai 776 hektare.
"Musim tanam kedua ini rata-rata keluar 6,5 ton per hektare. Karena cuacanya ini luar biasa, panas hujan," jelasnya.
Diketahui, dengan metode seperti itu Gupon Sekar Langit berhasil mendorong anggota untuk memaksimalkan lahan pertanian melalui pengelolaan yang efektif dan efisien dan mendorong anggota responsif terhadap ide perubahan.
Gupon Sekar Langit juga berperan tidak hanya menyerap hasil panen dengan harga yang lebih baik, namun juga menata petani sebagai mitra kerja saling menguntungkan, membentuk rantai pasok yang efisien.
Saat ini, Gupon Sekar Langit juga telah mengembangkan benih secara mandiri, pupuk secara mandiri dan proses pasca panen secara mandiri. Bahkan, distribusi juga tidak lagi menggunakan pihak ketiga.
Fuad mengaku hal ini berkat bantuan berbagai pihak, salah satunya Bank Indonesia yang terus memberikan pendampingan dan pembinaan sehingga produksi Gupon Sekar Langit bisa terus meningkat. Bank Indonesia bahkan memberikan alat digital farming yang mampu mengecek kelembapan tanah.
"Kami dikasih alat digital farmingyang bisa ngecek kelembapan tanah, pH, tingkat kesuburan juga, air, keteduhan, suhu, cuaca itu. Jadi kita tidak lagi meraba-raba. Jadi tanah ini ternyata pH-nya sudah tinggi nih apa yang harus kita lakukan," jelasnya.
Selain itu, kata Fuad, Bank Indonesia juga memfasilitasi pembukaan akses pasar secara luas melalui business matchingdan fasilitasi sertifikasi keamanan pangan FSSC 22000 untuk produk beras organik. Hal ini membuka banyak peluang distribusi pemasaran beras organik.
![]() Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra (Foto: Alfi Kholisdinuka/detikcom) |
Upaya Bank Indonesia Memajukan UMKM di Jawa Tengah
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra menjelaskan kiprah Gupon Sekar Langit ini merupakan bagian dari upaya mendorong peningkatan daya saing klaster pertanian di Jawa Tengah yang telah dilakukan BI melalui program unggulan UMKM Go Grande (Go Green and Sustainbale, Digital, and Export).
Saat ini, UMKM binaan yang sudah menjadi target pilot project program pengembangan UMKM adalah sebanyak 92 UMKM, terdiri dari 2 di tahap subsisten, 10 di tahap potensial, 5 di tahap sukses, 49 di tahap digital dan 26 di tahap ekspor. Salah satu dari 92 UMKM yang menjadi target pilot projectini adalah Gupon Sekarang Langit.
Dia menjelaskan inovasi teknologi melalui program digital farming Permadi Tandur (Pertanian Menggunakan Digital, Petani Menjadi Makmur) itu dilakukan sejak 2021 kepada Gupon Sekar Langit. Hal ini untuk mendorong penguatan ekosistem digitalisasi supply chainpertanian end to end.
"Melalui program ini, Gupon Sekar Langit difasilitasi dalam pelatihan perancangan alat sensor IoT untuk sensor pH, kelembaban tanah, udara, kecepatan, angin kekeruhan air dan aktualisasi sarana dari PSBI," ungkapnya.
Selain itu, pada 2022 BI juga melakukan penguatan digital farmingdari sisi hilir melalui platformpemasaran onlineyang dikembangkan melalui food stationdan peningkatan product knowledge social commerce.
Kemudian BI juga melakukan promosi perdagangan dan business matching(BM) melalui pameran UMKM Gayeng di dalam negeri maupun luar negeri seperti di Singapura pada 2023, pameran lokal dan nasional lainnya serta akses pembiayaan BRI.
"BI memberikan penghargaan pada Gupon Sekar Langit pada 2023 di ajang BI Awards untuk kategori Kinerja Klaster Tanaman Pangan Terbaik," jelasnya.
Pada 2024, BI memfasilitasi program peningkatan model bisnis agregator komoditas ekspor dalam bentuk pendampingan sertifikasi keamanan pangan FSSC 22000 untuk produk beras organik. Sertifikasi ini meningkatkan potensi Gupon Sekar Langit untuk mengakses pasar ekspor sesuai standar keamanan pangan internasional.
"Serta terakhir, pada 2025 BI melakukan promosi perdagangan dan business matchingmelalui pameran UMKM Gayeng," pungkasnya. (adv/adv)