LIKE IT, Cara OJK & BI Ajak Peserta Jambore Cetak Pramuka Cerdas Finansial & Cintai Rupiah

LIKE IT, Cara OJK & BI Ajak Peserta Jambore Cetak Pramuka Cerdas Finansial & Cintai Rupiah

Advertorial - detikFinance
Jumat, 15 Agu 2025 00:00 WIB
Foto: Deputi Gubernur Bank Indonesia, Destry Damayanti berbicara di acara LIKE IT di Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (14/8/2025).
Foto: Deputi Gubernur Bank Indonesia, Destry Damayanti berbicara di acara LIKE IT di Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (14/8/2025).
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI) bersinergi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK),, Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dan Gerakan Pramuka bersinergi menggelar program Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (LIKE IT) untuk membekali generasi muda dengan keterampilan mengelola keuangan. Inisiatif ini diharapkan menjadi fondasi menuju Indonesia Emas 2045.

Mengusung tema 'Generasi Muda Cerdas Keuangan, Menuju Indonesia Emas', LIKE IT menyasar anggota Pramuka dari berbagai daerah, termasuk peserta berkebutuhan khusus. Tujuannya, menanamkan literasi dan inklusi keuangan sejak dini dalam suasana edukatif dan inklusif.

Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti, memaparkan peran Bank Sentral dalam mendukung program edukasi finansial masyarakat melalui program Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah.

"Cinta berarti tahu dan merawat uang. Bangga berarti menyadari bahwa rupiah adalah simbol negara. Tidak semua negara punya mata uang sendiri," ujarnya.

Ia menjelaskan, rupiah baru berlaku 2 November 1949, setelah sebelumnya Indonesia memakai mata uang Jepang dan Belanda. Gambar pahlawan di setiap uang kertas mencerminkan perjuangan dan kebanggaan nasional. Program Paham mengajak generasi muda menggunakan mata uang Rupiah secara bijak.

"Jangan foya-foya untuk hal yang tidak perlu. Tabung sebagian, belanjakan seperlunya. Kalau dijaga, rupiah akan terus punya kedaulatan," kata Destry dalam kegiatan Leaders Insight: Generasi Muda Cerdas Keuangan, Menuju Indonesia Emas di Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (14/8/2025).

Sinergi Antarlembaga untuk Edukasi dan Literasi Keuangan

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK RI, Friderica Widyasari Dewi, membuka kegiatan dengan menegaskan semangat kolaborasi lintas lembaga sebagai pondasi penyelenggaraan kegiatan LIKE IT.

"LIKE IT adalah bentuk komitmen dari OJK, Kemenkeu, BI, LPS, dan Pengurus Nasional Pramuka yang berkomitmen memberi edukasi ke adik-adik," ujarnya dalam kegiatan Leaders Insight: Generasi Muda Cerdas Keuangan, Menuju Indonesia Emas di Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (14/8/2025).

Ia memaparkan, hasil survei OJK bersama BPS yang menunjukkan tingkat literasi keuangan nasional mencapai 66,46%, namun pada kelompok generasi muda angkanya masih di bawah 50%.

"Jadi, hari ini kita hadir untuk sampaikan tentang literasi keuangan ke adik-adik," lanjutnya.

Menanggapi hal ini, Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menjelaskan bahwa capaian tersebut patut diapresiasi karena trennya terus meningkat dari kisaran 54-55% beberapa tahun lalu.

"Kalau dibandingkan negara berkembang atau anggota OECD, angka 66% ini sudah masuk kuartil menengah ke atas," ujarnya.

Ia menambahkan, perbedaan angka literasi dan inklusi wajar terjadi karena cakupan dan definisi yang berbeda. Inklusi literasi keuangan di bawah pengawasan OJK berada di bawah 85%, sementara versi pemerintah-yang memasukkan penerima bansos dan bantuan pendidikan-sudah mencapai 92%.

Mahendra menekankan, tantangan ke depan adalah meningkatkan kualitas literasi, bukan hanya angka.

"Pemahaman harus sampai pada manfaat produk keuangan, pemanfaatan platform digital, sekaligus waspada terhadap risiko transaksi ilegal seperti pinjol dan investasi ilegal," jelasnya.

Menabung, Kunci Karakter Disiplin Sejak Dini

Selain membahas data, Mahendra mengaitkan literasi dengan kebiasaan menabung yang selaras dengan nilai kepramukaan.

"Kesiapan dan kebiasaan menabung itu sangat dekat dengan nilai-nilai kepramukaan. Menabung dilakukan dengan hidup hemat, menyisihkan sebagian dari uang saku sebelum digunakan. Kalau ditunggu sampai sisa, biasanya tidak ada sisanya," katanya.

Ia menegaskan, kebiasaan ini melatih disiplin, kesiapan menghadapi kebutuhan mendadak, dan membantu mewujudkan keinginan bernilai besar. Saat ini tercatat lebih dari 59 juta rekening tabungan Simpanan Pelajar dengan total dana Rp32 triliun yang turut mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, hingga mendukung UMKM.

Tabungan sebagai Bentuk Cinta pada Orang Tua

Wakil Menteri Keuangan, Thomas Djiwandono, mengajak peserta melihat menabung sebagai wujud cinta pada orang tua sekaligus kontribusi pada perekonomian.

"Kalau kalian menabung terus, suatu saat bisa bantu orang tua. Bantu bikin rumah, misalnya. Itu membantu pekerjaan banyak orang: kontraktor, tukang kayu, pembuat atap. Jadi menumbuhkan ekonomi juga," ujarnya.

Ia menegaskan literasi keuangan adalah fondasi pembangunan bangsa, dan mengapresiasi keterlibatan penyandang disabilitas dalam program ini.

Cinta, Bangga, dan Paham: Filosofi Mengelola Rupiah

Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti, memaparkan tiga program utama BI: Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah.

"Cinta berarti tahu dan merawat uang. Bangga berarti menyadari bahwa rupiah adalah simbol negara. Tidak semua negara punya mata uang sendiri," ujarnya.

Ia menjelaskan, rupiah baru berlaku 2 November 1949, setelah sebelumnya Indonesia memakai uang Jepang dan Belanda. Gambar pahlawan di setiap uang kertas mencerminkan perjuangan dan kebanggaan nasional. Program Paham mengajak generasi muda menggunakan rupiah secara bijak.

"Jangan foya-foya untuk hal yang tidak perlu. Tabung sebagian, belanjakan seperlunya. Kalau dijaga, rupiah akan terus punya kedaulatan," tegasnya.

LPS Pastikan Tabungan Terlindungi

Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, memaparkan sejarah pendirian LPS pasca krisis moneter 1998, ketika penutupan 16 bank memicu kepanikan dan penarikan dana besar-besaran.

"LPS hadir agar ketika ada gonjang-ganjing ekonomi, uang nasabah tetap aman," jelasnya.

Ia menegaskan, setiap nasabah dijamin simpanannya hingga Rp2 miliar per bank, selama memenuhi syarat, termasuk tingkat bunga yang sesuai ketentuan.

"Kalau bunganya melewati tingkat yang dijamin LPS, uangnya tidak akan dijamin kalau banknya bangkrut," katanya.

Purbaya mengingatkan, tawaran bunga simpanan yang terlalu tinggi justru berisiko. LPS menetapkan tingkat bunga penjaminan agar perbankan tetap sehat dan kompetitif. Ia menambahkan, peran LPS sudah teruji menjaga stabilitas sistem keuangan saat krisis global 2008 maupun pandemi Covid-19.

"Dengan adanya LPS, pemerintah bisa fokus memperbaiki ekonomi tanpa harus mengatasi krisis kepercayaan di sektor perbankan," tuturnya.

Pramuka Inklusif: Semua Punya Kesempatan yang Sama

Sekjen Kwarnas Gerakan Pramuka, Mayjen TNI Dr. Bachtiar, mendorong kebiasaan menabung di bank demi keamanan, imbal hasil bunga, dan penguatan modal nasional. Ia menegaskan, jika seluruh warga gemar menabung, kekuatan permodalan nasional akan semakin besar.

Pada momen LIKE IT, digelar juga perkemahan berkebutuhan khusus dengan kegiatan setara jambore umum: keterampilan pramuka, pelatihan e-money, e-sport, AI, hingga keterampilan sesuai kemampuan seperti pijat untuk tunanetra.

Peserta juga diajak wisata edukatif ke taman, museum, dan menampilkan budaya nusantara.

"Pramuka membina semua generasi penerus bangsa tanpa membeda-bedakan. Inilah kesetaraan," tegasnya.

Foto: Deputi Gubernur Bank Indonesia, Destry Damayanti berbicara di acara LIKE IT di Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (14/8/2025).

Dwi Putri Rahmadani, salah satu peserta pramuka dari Jakarta Selatan, mengaku terinspirasi oleh semangat peserta disabilitas.

"Aku lebih tahu pentingnya menabung, betapa menabung di Indonesia itu aman karena ada LPS. Aku juga punya pengalaman baru karena kenalan sama teman-teman disabilitas yang keren-keren dan bikin amazed," ujarnya.

LIKE IT diharapkan menjadi motor penggerak literasi keuangan yang inklusif, membentuk kebiasaan finansial sehat, dan mempersiapkan generasi muda menyongsong Indonesia Emas 2045.

(adv/adv)

Berita Terkait