"Kereta yang dibeli PT Railink adalah jenis DMU (Diesel Multiple Units) buatan Woojin, Korea," kata Direktur Utama PT KAI Ignasius Jonan kepada detikFinance, Rabu (10/4/2013)
Sementara itu Direktur Komersial dan Humas PT Railink Makmur Syaheran menjelaskan, penggunaan kereta buatan Korea tersebut sudah melalui proses tender. Pihak pabrikan kereta Korea Selatan, Woojin menjadi pemenang pengadaan kereta untuk kereta Bandara Kuala Namu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menuturkan pada periode uji coba saat ini, pihak kementerian perhubungan untuk sementara waktu meminjamkan dua set rangkaian kereta kepada PT Railink. Setiap rangkaian kereta terdiri dari 5 gerbong kereta. Untuk tahap selanjutnya jumlah gerbong kereta akan ditambah menjadi 34 kereta untuk 2 tahun pertama.
"Juga kita harapkan nanti double track, sekarang ini masih single track. Sehingga bisa ditingkatkan jadi 50 kereta," katanya.
Kereta Bandara Kuala Namu saat ini belum bisa beroperasi karena bandara baru tersebut belum selesai dibangun. Walaupun sejatinya sarana dan prasarana kereta bandara yang disiapkan PT Railink sudah siap beroperasi.
Seperti diketahui PT Railink merupakan perusahaan patungan antara PT Kereta Api Indonesia (Persero) dengan PT Angkasa Pura II, masing-masing kepemilikan saham 60% dan 40%. PT Railink akan fokus mengurus kereta-kereta bandara yang dioperasikan oleh PT Angkasa Pura II.
(hen/dnl)