Ini juga termasuk nota kesepahaman (MoU) antara perusahaan raksasa Arab Saudi, Aramco dan perusahaan China Norinco untuk pembangunan kilang di China.
Selanjutnya SABIC (Saudi Basic Industries Corp) dan Sinopec, sepakat untuk pengembangan proyek petrokimia di China dan Arab Saudi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk waktu yang lama, China dan negara-negara Islam telah saling menghormati dan memiliki kerjasama win dan telah menciptakan model perdamaian dari budaya yang berbeda," ujarnya seperti dilansir di Reuters, Jumat (17/3/2017).
Sementara itu, Salman mengharapkan China bisa memainkan peran yang lebih besar dalam urusan Timur Tengah.
"Arab Saudi mau bekerja sama dengan China untuk mempromosikan perdamaian global, keamanan dan kemakmuran," terangnya.
Diketahui, Arab Saudi telah menjalankan reformasi struktural dalam dua tahun terakhir. Arab Saudi sekarang berkunjung ke negara berkembang, yang merupakan importir minyak terbesar untuk menawarkan investasi. Termasuk penjualan Saudi Aramco.
China menjadi salah satu yang dituju, karena merupakan pasar kedua terbesar di China. Apalagi setelah kehilangan pasar ke Rusia tahun lalu. (mkj/ang)











































