Jika dihitung proses kontruksi jalan tol layang sepanjang 11,4 km itu memakan waktu hingga 9 tahun. Tol Akses Tanjung Priok itu dibangun guna menyambung jalan Tol JORR dan Tol Jakarta-Cikampek.
Menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, proyek pembangunan jalan tol tersebut memang dihadapi beberapa kendala. Salah satunya pembangunan tiang pancang yang tidak sesuai spesifikasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tol Akses Tanjung Priok Foto: Rengga Sancaya |
Baca juga: Perjalanan Proyek Tol Priok yang Dirancang Sejak 17 Tahun Lalu
Kendati begitu, Basuki mengatakan tol Akses Tanjung Priok saat ini telah melalui uji beban hingga 44 ton. Meskipun jalan layang tol ini dirancang akan mampu menahan beban hingga 45 ton.
Tol Akses Tanjung Priok Foto: Rengga Sancaya |
Adapun kontraktor pelaksana dari proyek Jalan Tol Akses Tanjung Priok ini terdiri dari Kerja Sama Operasi (KSO) Indonesia dan Jepang, di antaranya Obayashi Corporation, Kajima Corporation, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Baca juga: Menhub Cek Kapal 'Raksasa' yang Bersandar di Tanjung Priok
Pembangunan tol ini juga dibagi menjadi 5 seksi, di antaranya seksi E-1 Rorotan-Cilincing sepanjang 3,4 km. Seksi ini telah selesai digarap sejak Juli 2010 dengan masa konstruksi selama 18 bulan.
Tol Akses Tanjung Priok Foto: Danang Sugianto |












































Tol Akses Tanjung Priok Foto: Rengga Sancaya
Tol Akses Tanjung Priok Foto: Rengga Sancaya
Tol Akses Tanjung Priok Foto: Danang Sugianto