Direktur Utama PT Pelindo II, Elvyn Masassya, mengungkapkan alasan utama kapal kargo raksasa berlabuh di Indonesia lantaran kuantitas yang dibongkar muat di Indoesia belumlah mencukupi, khususnya untuk pengangkutan ke negara tujuan langsung (direct call).
Sistem tol dengan dengan menjadikan Tanjung Priok sebagai hub pelabuhan, membuat lebih banyak kontainer dari pelabuhan domestik lainnya dikirim ke Jakarta, sebelum kemudian dibawa langsung oleh kapal ukuran raksasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Menurutnya, yang perlu dilakukan saat ini yakni koordinasi dengan pelabuhan-pelabuhan lain dan juga pemerintah, agar beberapa hub pelabuhan yang sudah ditetapkan bisa berjalan optimal. Di luar Tanjung Priok, pelabuhan hub lainnya yakni Kuala Tanjung dan Bitung.
Selama ini, dengan kuantitas pengangkutan direct call yang masih sedikit, membuat kontainer terpaksa harus mampir dulu ke negara tetangga seperti Singapura, sebelum kemudian dikirim ke negara tujuan (transhipment).
"Kami berkoordinasi dengan Pelindo lain, juga Kemenhub, tujuan sama untuk meningkatkan posisi Indonesia yang memiliki banyak pelabuhan agar bersaing di negara tetangga. Kita nggak ada masalah," ujar Elvyn.
Baca juga: Mengintip Kapal 'Raksasa' Pertama yang Bersandar di RI
Saat ini saja, kapal raksasa CMA-CGM yang dimiliki perusahaan Prancis ini akan mengangkut sebanyak 2.300 TEUs dari Priok untuk dibawa langsung ke Amerika Serikat. Dari jumlah itu, sebanyak 22% kontainer berasal dari pelabuhan domestik lain yang dibawa ke Tanjung Priok (transhipment).
Direncanakan, tanggal 23 April, akan ada kapal dengan kapasitas yang lebih besar lagi dari perusahaan yang sama, yakni sebesar 10.000 TEUs yang akan bersandar di JICT, Tanjung Priok.
Baca juga: Kapal 'Raksasa' Bersandar di Tanjung Priok, Apa Manfaatnya?
![]() |
"Dengan adanya sistem tol laut dan roro, konsolidasi barang akan jadi lebih baik. Kita upayakan berikan insentif ke roro, jadi akan lebih banyak barang yang dibawa dari sini (Jakarta). 23 (April) datang lebih besar lagi, 10.000 TEUs, kita akan undang Pak Presiden (sambut)," ungkap Budi.
Saat ini, baru kapal roro rute Jakarta Lampung yang sudah dibuka. Dalam waktu dekat, Kemenhub juga akan membuka rute kapal roro angkutan truk untuk Jakarta-Surabaya. (idr/mkj)