Kiprah BJ Habibie di Sektor Ekonomi

Kiprah BJ Habibie di Sektor Ekonomi

Trio Hamdani - detikFinance
Kamis, 12 Sep 2019 06:45 WIB
1.

Kiprah BJ Habibie di Sektor Ekonomi

Kiprah BJ Habibie di Sektor Ekonomi
Foto: BJ Habibie (Tim Infografis: Mindra Purnomo)
Jakarta - Indonesia tengah dilanda duka. Sebab, salah satu putra terbaiknya, Presiden ke-3 BJ Habibie menghembuskan nafas terakhirnya kemarin (11/9/2019).

Semasa hidup, ia dikenal sebagai orang yang jenius. Ia juga dikenal sebagai pribadi yang ramah serta rendah itu.

Tak hanya itu, ia punya banyak jasa untuk Indonesia, dari menyelamatkan Indonesia dari krisis hingga mengembangkan industri penerbangan dalam negeri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Simak jasa-jasa Habibie untuk Indonesia seperti dirangkum detikcom:
BJ Habibie dilantik sebagai Presiden pada 21 Mei 1998 menggantikan Presiden Soeharto. Ia dilantik saat ekonomi Indonesia porak-poranda.

Kacaunya ekonomi Indonesia tampak di akhir 1997, saat itu dolar Amerika Serikat (AS) merangkak ke Rp 4.000 kemudian lanjut ke Rp 6.000 di awal 1998. Lalu, dolar AS sempat mencapai Rp 13.000, sedikit menjinak, dan kembali menyentuh Rp 8.000 pada April 1998.

Pada Mei 1998, Indonesia memasuki periode kelam. Penembakan mahasiswa, kerusuhan massa, dan kejatuhan Orde Baru membuat rupiah 'terkapar' lagi. Hingga akhirnya Orde Baru tumbang digantikan Reformasi pada Mei 1998.

Dolar AS menyentuh titik tertinggi sepanjang masa di Rp 16.650 pada Juni 1998.

Kondisi nilai tukar saat itu merupakan salah satu tolak ukur dari hancurnya perekonomian Indonesia. Habibie mengemban tugas menyelamatkan ekonomi tanpa didampingi wakil presiden.

Habibie berhasil membawa Indonesia keluar dari cengkraman krisis moneter. Namun salah satu upaya yang dilakukan pemerintah saat itu dengan menjadi pasien dari IMF.

Sebagai konsekuensinya, seluruh kebijakan ekonomi pemerintah harus dengan persetujuan IMF, sebagai syarat pemberian pinjaman. Habibie juga saat itu membentuk Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) sebuah lembaga yang bekerja untuk menyembuhkan bank-bank yang kolaps.


Habibie mengeluarkan sejumlah kebijakan besar di masa kepemimpinannya yang berat. Kebijakan itu di antaranya Undang-Undang Antimonopoli, Undang-Undang Partai Politik, dan Undang-Undang Otonomi Daerah.

Dari sektor ekonomi, Habibie berhasil menekuk dolar AS yang kala itu terus menguat tembus Rp 15.000 menjadi Rp 6.500 di akhir pemerintahnya.

Keberhasilan Habibie menekuk dolar AS terungkap dalam laporan pertanggungjawaban MPR pada akhir periode jabatannya.

Indonesia punya industri penerbangan berkat Habibie. Pada 26 April 1976 Habibie mendirikan PT Industri Pesawat Terbang Nurtanio sebagai cikal bakal PT Dirgantara Indonesia (PTDI).

Perusahaan kemudian berganti nama menjadi Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) pada 11 Oktober 1985. Pada 24 Agustus 2000 IPTN berubah nama menjadi PTDI.

"Tanpa beliau industri pesawat terbang tidak akan pernah terbentuk," kata Direktur Utama PTDI Elfien Goentoro kepada detikcom, Rabu (11/9/2019).

Sementara, Tenaga Ahli Bidang Pengembangan Pesawat Terbang PTDI, Andi Alisjahbana mengatakan, Habibie membawa Indonesia menjadi negara setara dengan bangsa maju.

Dia menjelaskan, berkat Habibie, Indonesia bisa mendesain hingga memproduksi pesawat. Dia juga bilang, Habibie melakukan perencanaan dengan baik. Lantaran, ia tidak hanya membuat perencanaan pada industri namun sumber daya manusianya.

"Misalnya, pertama-tama anak-anak muda disekolahkan, saya salah satu disekolahkan sampai ribuan itu. Lalu perusahaan dibangun, lalu partner kerjasama dibuat. Kemudian program dirancang dan sebagainya," ujarnya.

Salah satu hasil kerja keras Habibie itu ialah pesawat N250. Pesawat ini terbang perdana tahun 1995. Dia menambahkan, di Asia hanya sedikit negara yang bisa membuat pesawat sendiri.

"Sehingga tahun 1990-an, itu kan bangga N250 salah satu karya bangsa, ingat ya sampai detik ini pun yang bisa membuat dan merancang pesawat sendiri di Asia boleh dikatakan hanya Jepang, Korea, China dan Indonesia sampai detik ini," ujarnya.

Hide Ads