Para pedagang penukaran uang receh atau biasa disebut 'inang-inang' memang selalu panen rezeki saat menjelang Lebaran. Maklum, sudah menjadi hal lazim kalau ajang Hari Raya Lebaran menjadi sarana memberikan salam tempel atau angpao bagi sanak keluarga. Sehingga tak heran banyak orang menyiapkan uang recehnya sebagai stok.
Seperti pemantauan detikFinance di kawasan Jakarta Kota, belasan inang-inang bagai mendapat durian runtuh. Banyak orang yang tidak sungkan-sungkan untuk menukarkan uangnya menjadi pecahan 1000, 5000, 10.000 walaupun harus memberikan tambahan jasa sebesar 10% dari uang yang ditukar. Jadi misalkan untuk uang seharga Rp 1 juta maka uang yang harus ditukarkan sebesar Rp 1,1 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi pengguna jasa menukar uang receh, meski harus mengeluarkan dana tambahan, cara ini dipilih karena dinilai lebih praktis ketimbang harus menukar ke bank.
"Kalau dibank, kita ngantri udah gitu waktu kita nggak sempet. Kalau disini kita
sambil lewat pun bisa," jelas Reni, salah satu pengguna jasa penukaran uang receh.
Namun Anda juga harushati-hati. Setelah menukar uang receh, jangan lupa untuk menghitung ulang mengingat bisa saja terjadi kekurangan lipatan uang.
"Sengaja cantukan HP di gebokan uang buat konsumen percaya, kalau kurang bisa
menghubungi lagi," jelas Fuji.
(hen/lih)