Namun Perum Bulog justru menyambut baik kondisi ini, yang menandakan mulai baiknya kondisi pasar beras di dalam negeri.
Misalnya saja untuk beras IR 64 kualitas 2 di Pasar Johar Karawang, jika harga sebelum puasa mencapai Rp 4.900 per kg, sekarang ini telah turun mencapai Rp 4.600-4.700.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menambahkan sekarang ini yang terpenting suplai beras lancar dan harga beras bisa stabil. Dikatakannya meskipun para pedagang mengalami keuntungan tipis, yang penting bisa mendapatkan keuntungan. "Beras iItu imamnya harga-harga lainnya," pungkas Mustafa
"Dengan harga yang stabil ini, itu yang kita minta, sehingga toko tidak main harga, tidak ada curiga lagi," timpal Acep pemilik PD Mustika Dewi Pasar Johar Karawang.
Dikatakan Acep, sebelum memasuki puasa permintaan beras di tokonya rata-rata per hari mencapai 60 ton per hari sedangkan memasuki pertengahan puasa hanya 50 ton per hari. Hal ini terjadi karena konsumsi beras selama puasa menurun.
Untuk pasar Johar Karawang sirkulasi pasokan beras mencapai 1.200 ton per hari dengan jumlah yang distribusikan kurang lebih sama ke berbagai lokasi seperti ke sentra daerah Tangerang, Bekasi, Bogor dan lainnya.
Sementara itu Toyib, pedagang beras lainnya mengatakan kondisi seperti ini disatu sisi menguntungkan para konsumen beras namun membuat keuntungan pedagang beras terpangkas sedikit.
"Harga mulai turun Rp 100 sampai Rp 200Β sudah terjadi satu minggu ini," katanya.
Sedangkan Mustafa menambahkan kondisi ini merupakan temuan baru, dimana Pasar Johar mewakili pasar yang dekat dengan wilayah sentra penghasil beras di Jawa Barat yaitu Karawang.
"Kalau pakai bahasa pedagang sekarang ini pasar beras lesu, tapi bagi pemerintah pasar beras dan harga beras stabil," jelasnya. (hen/ddn)