Demikian pemikiran Mantan Perdana Menteri Malaysia PM Mahathir Mohammad dalam forum nasional tentang pemerintahan untuk para top eksekutif yang diadakan Komite Nasional Kebijakan Governance dan RSM AAJ Associates di Hotel Ritz Carlton Jimbaran Bali, Kamis (27/11/2008).
"Pemerintah bertugas untuk mengetahui apa yang menghalangi perkembangan sektor swasta. Negara Asia akan memiliki permasalahan yang berbeda-beda pada krisis global ini. Negara yang tergantung pada bantuan dana asing atau terlibat pada investasi asing akan menderita lebih besar," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu adalah cara dan pengorbanan terkecil untuk meminimalisasi dampak negatif dari krisis ekonomi," ujarnya..
Perbankan hingga dana pensiun juga sebaiknya diperhatikan guna menjaga keuangan dan finansial negara. Aliran dana asing harus diperhatikan, apabila investasi ini tidak sesuai aturan maka akan menjadi bermasalah ke depannya.
"Aliran dana yang tiba-tiba dapat mempengaruhi finansial sebuah negara. Penanaman modal asing pada perusahaan lokal pun harus dibatasi," ujar Mahathir.
Pemerintah harus siap mengatur pasar bebas. Untuk melindungi pasar lokal. Pasar bebas harus hati-hati.
Kebijakan apapun yang diambil untuk mengatasi dampak krisis ekonomi global, reformasi pembangunan haruslah efisien, birokrasi yang efisien adalah minimum proses birokrasi. Korupsi adalah beban setiap negara dan tidak bisa dihapuskan secara total.
Tapi itu bisa dikurangi dengan apabila sistem birokrasi menjadi lebih cepat dan lebih efisien pada waktu. Pemerintah pun harus transparan dan terbuka atas segala investigasi tentang korupsi kepada publik.
Mahathir merasa Asia harus belajar dari krisis ekonomi di Amerika Serikat dan Eropa. "Kita harus mereformasi pemerintahan. Belajar dari segala sistem yang mempengaruhi terjadinya krisis ekonomi di negara-negara tersebut agar tidak terjadi di Asia," ujarnya.
Walau secara tidak langsung Asia pasti mengikuti Eropa ini telah menjadi tradisi walau akhirnya membawa bencana bagi Asia sendiri.
"Saya pikir kita harus berpikir secara hati-hati, konsep globalisasi dan dunia tanpa batas dapat berdampak pada krisis ekonomi hingga mempengaruhi negara-negara Asia," ujarnya.
Namun Mahathir meminta hal ini bukan menjadi alasan bagi pemerintah untuk menutup diri terhadap dunia luar.
"Ya bagaimana pun juga kita masih harus berhubungan dengan kelompok ekonomi yang kuat. Negara asia harus berubah dan menyesuaikan diri dengan realitas keadaan global. Kita tidak bisa mengisolasi diri kita sendiri. Bahkan sebenarnya, kesejahteraan kita tergantung juga pada bagaimana negara maju menyikapi krisis ekonomi global yang terjadi saat ini sehingga dapat membentuk pasar yang lebih baik," ujarnya.
Apabila kita membiarkan perekonomian mereka terus terpuruk dan kehancuran ekonomi tidak terhindari, kita juga akan kehilangan pasar lokal dan kita juga akan kehilangan sumber modal kita, tegas Mahathir. (gds/ddn)