Inka Incar Pendapatan Rp 714 Miliar di 2009

Inka Incar Pendapatan Rp 714 Miliar di 2009

- detikFinance
Senin, 02 Feb 2009 14:18 WIB
Jakarta - PT Industri Kereta Api (Inka) menargetkan pendapatan Rp 714 miliar di tahun 2009. Nilai yang sudah disepakati sebagai Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2009 itu tumbuh sekitar 30% dari pendapatan tahun lalu yang hanya sebesar Rp 548 miliar.

Demikian diungkapkan oleh Direktur Utama Inka Roos Diatmoko di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Gedung Garuda, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (2/2/2009).

"Di RKAP 2009, target pendapatan Rp 714 miliar. Naik sekitar 30% dari tahun lalu yang Rp 548 miliar," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan mengenai target laba tahun ini, ditargetkan sebesar Rp 26-28 miliar. Hampir sama dengan laba perseroan tahun 2008 sebesar Rp 28 miliar.

"Perolehannya hampir sama karena adanya krisis," ujarnya.

Perusahaan plat merah itu menganggarkan investasi sekitar Rp 47 miliar di 2009 atau lebih besar dari dana investasi tahun lalu yang hanya Rp 15 miliar.

Ia mengatakan, dana sebesar itu akan diambil dari dana internal dan PMN, namun sayang ia enggan menyebutkan komposisinya.

Dana tersebut akan digunakan perseroan untuk melanjutkan pengadaan mesin-mesin baru dalam rangka peremajaan dan membangun fasilitas produksi untuk tambahan operasional, terutama transportasi kereta.

"Kita juga akan membangun workshop supaya ada penambahan kapasitas produksi," katanya.

Perseroan juga tahun ini akan mengikuti beberapa tender proyek di luar negeri seperti tender KRL di Malaysia dengan nilai proyek 160 juta ringgit. Tak hanya itu, pada bulan Maret 2009 Inka juga akan ikut tender proyek di Bangladesh.

Ia mengatakan, Kementerian BUMN sudah mendorong perseroan untuk meningkatkan proyek kereta api dalam negeri dengan cara mengoptimalkan produk-produk yang dihasilkan BUMN lain.

"Ada arahan dari deputi agar produk-produk dalam negeri bisa untuk proyek perkeretaapian, seperti di PTBA, sehingga bisa dibentuk semacam konsorsium," ujarnya.

(ang/lih)

Hide Ads