Pertumbuhan tertinggi masih didominasi oleh realisasi investasi asing (PMA) sebesar
61,4% dari Rp 3,96 triliun menjadi Rp 6,39 triliun. Sedangkan pertumbuhan realisasi
investasi dalam negeri (PMDN) hanya 33,3% yaitu dari Rp 0,57 triliun menjadi Rp 0,76
triliun.
Jika dilihat dari sektor, nampaknya sektor industri karet dan plastik menempati tempat teratas. Rincian investasi berbagai sektor adalah:
- Industri karet dan plastik untuk alokasi investasi PMDN yang mencapai Rp 300 miliar terdiri dari 2 proyek
- Sektor tekstil sebanyak 2 proyek nilai Rp 190 miliar,
- Kelompok industri logam, mesin dan elektronika terdiri dari 3 proyek senilai Rp 101,9 miliar
- Industri makanan dan tanaman pangan perkebunan masing-masing 1 proyek dengan nilai Rp 73,4 miliar dan Rp 58 miliar.
Sedangkan sektor investasi PMA adalah:
- Sektor konstruksi yang menyumbang US$ 384,6 juta terdiri dari 3 proyek
- Sektor perdagangan dan reparasi mencapai US$ 74,4 juta terdiri dari 27 proyek
- Industri makanan hanya US$ 67 juta sebanyak 1 proyek
- Sektor jasa mencapai US$ 43,8 juta sebanyak 15 proyek dan
- Investasi hotel dan restoran sebanyak 2 poyek senilai US$ 38,3 juta.
Dari sisi wilayah, investasi PMDN masih masih banyak berlokasi di Jawa Barat, disusul Jambi, Jawa Timur, Bali dan Banten dengan total 10 proyek. Wilayah investasi PMA berada terbanyak di DKI Jakarta, Jawa Barat, Riau, Jawa Timur dan Banten total
sebanyak 70 proyek.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari total investasi yang digulirkan sepanjang Januari 2009 diperkirakan akan ada serapan tenaga kerja sebanyak 23.317 orang terdiri dari investasi PMA 20.344 orang dan PMDN 2.973 orang.
Menurut Kepala BKPM Muhammad Lutfi, kenaikan investasi Januari 2009 ini tidak terlepas dari tren realisasi investasi setiap tahunnya, dimana awal tahun selalu terjadi lonjakan realisasi investasi.
"Biasanya kita itu paceklik diakhir tahun, kalau Januari Februari itu bagus, Maret akan turun lagi. Nanti bulan April Mei dan Juni mulai melemah, nggak tahu kenapa, lalu naik lagi, menjelang aklhir tahun turun lagi," jelas Lutfi di Jakarta, Selasa (24/2/2009).
Lutfi menambahkan selama ini realisasi investasi PMDN selalu rendah dari PMD, dimana secara rata-rata 30% adalah PMDN dan 70% PMA.
"Perkiraan tahun ini PMDN itu lebih tinggi dari tahun lalu, PMDN tahun lalu itu jeblok sampai minus 40%," ujarnya.
(hen/qom)